Chapter 19

215 16 7
                                    

Su Ryeon akhirnya mulai mempersiapkan karirnya menjadi seorang Desainer dan akan memproduksi pakaian. Dia mendesain beberapa pakaian kemudian mulai mencari penjahit yang bersedia bekerja sama dengannya.

Sepulang kerja, Su Ryeon dengan ditemani Logan akan pergi menemui beberapa penjahit. Namun setelah beberapa hari Su Ryeon belum juga menemukan penjahit yang bersedia bekerja sama dengannya.
Meski dihari minggu Su Ryeon dan Logan tetap berkeliling mencari penjahit.

"Maaf, tetapi Aku tidak dapat bekerja sama denganmu. Aku sendiri sudah banyak pesanan menjahit. Sebaiknya Kau mencari orang lain saja." Ucap Yang Mi Sun, penjahit yang ditemuinya pagi itu.

"Ah Baiklah, tidak apa-apa." Jawab Su Ryeon.  Mata Su Ryeon kemudian tanpa sengaja melihat beberapa desain yang terletak di sebuah meja yang tidak jauh dari tempatnya duduk.  Su Ryeon lalu berdiri dan melihat desain itu.
"Cheong Ah?" Tanya Su Ryeon ketika melihat dibagian bawah desain tersebut ada Logo Cheong Ah, merk fashion milik Seo Jin.

Yang Mi Sun kemudian segera merebut kertas di tangan Su Ryeon. "Ini milikku, Kau tidak berhak melihatnya."

"Jadi Kau bekerja sama dengan Cheon Seo Jin? Dia yang melarangmu untuk bekerjasama denganku?"

Yang Mi Sun menunduk, menjawab dengan ketakutan. "Aku sudah bekerjasama dengannya sejak dulu. Dia akan memutus kerjasamanya denganku jika menerima tawaranmu. Anakku sakit keras, Dia yang membantu pengobatan anakku selama ini. Dia bahkan akan memutus pengobatan anakku jika Aku bekerja sama denganku. Kau cari orang lain saja. Aku tidak mau menyusahkan hidupku."

Tidak lama kemudian Su Ryeon dan Logan keluar dari rumah Yang Mi Sun.
Su Ryeon tampak begitu kesal.

"Kita mau kemana lagi?"  Tanya Logan.

Su Ryeon menggelengkan kepala. "Aku tidak ada kenalan penjahit lagi, dan Aku rasa tidak ada penjahit yang mau bekerjasama denganku."

"Kau mau Aku mengantarmu kerumah Cheon Seo Jin?" Tanya Logan.

"Tidak, Aku sedang malas berdebat dengannya. Hibur saja Aku. Kau paling tahu cara membuatku tersenyum."

"Aahh ini masih pagi. Kita pergi kencan saja.  Kita sudah berkencan seperti orang kaya, saat ini Aku ingin mengajakmu untuk lebih realistis , kita pacaran sederhana saja."  Ucap Logan sambil tersenyum.

"Hmm baiklah. Kita mau kemana?" Tanya Su Ryeon penasaran.

"Kau ikut saja." Logan lalu menyerahkan helmnya pada Su Ryeon. Hari itu mereka naik motor.

Logan lalu mengemudikan motornya dengan kencang membelah jalanan, Su Ryeon memeluk erat pinggang Logan.

Logan lalu mengemudikan motornya dengan kencang membelah jalanan, Su Ryeon memeluk erat pinggang Logan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini menyenangkan bukan?" Tanya Logan.

"Hhmm, menyenangkan sekali, bersamamu apapun terasa menyenangkan." Jawab Su Ryeon.

"Kau tidak takut?" Tanya Logan.

"Tidak, Aku percaya padamu, denganmu Aku pasti aman.  Sekencang apapun Kau mengemudikan motormu Aku tetap merasa aman,  Aku yakin, Kau tidak akan mencelakakanku." Ucap Su Ryeon pada Logan. Entah mengapa bersama Logan, Su Ryeon merasa lebih berani melakukan apapun. Dia yang sebelumnya jarang naik motor bahkan tidak takut ketika Logan mengemudikan motornya dengan sangat kencang. Su Ryeon memiliki keyakinan bahwa Dia dapat mempercayai dan mengandalkan pria yang saat ini dicintainya.

Flying Without Wings (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang