Dokter dan perawat segera datang.
Su Ryeon dan Ibu Logan keluar dari kamar Logan lalu berpelukan sambil menangis. Keduanya begitu khawatir dengan keselamatan Logan.Sementara itu dokter memacu jantung Logan dengan sekuat tenaga. Beberapa saat kemudian detak jantung Logan kembali berdetak normal. Dokter memeriksa kondisi Logan.
Dokter keluar dari kamar Logan dengan wajah cemas. "Bagaimana keadaan Logan?" Tanya Su Ryeon cemas.
"Jantungnya sudah kembali berdetak normal." Jawab Dokter dengan lesu, Su Ryeon melihat kecemasan diwajah Logan.
"Ada apa Dokter?" Tanya Su Ryeon cemas.
"Sebenarnya kondisi Logan memburuk. Fungsi beberapa organ tubuhnya menurun. Ada kemungkinan Dia tidak akan bangun lagi." Ucap dokter lesu, membuat Su Ryeon begitu lemas. "Namun berdoa saja,jangan putus asa. Kita percaya Mujizat dapat terjadi pada Logan. Saya permisi dulu." Su Ryeon dan Ibu Logan mengangguk.
Su Ryeon dan Ibu Logan kembali kekamar Logan. Keduanya menangis mencemaskan Logan.
Beberapa saat kemudian Su Ryeon ke kapel Rumah Sakit. Dia lalu berlutut dan berdoa sambil menangis tersedu-sedu.
Su Ryeon begitu khawatir Logan akan meninggalkannya untuk selamanya. Su Ryeon berdoa, memohon mujizat dari Tuhan agar menyembuhkan Logan dan membuatnya sadar kembali.
-------
Siang itu Su Ryeon sedang berada di butik. "Apa ada yang bisa saya bantu?" Tanya Su Ryeon pada seorang yang sedang menunduk melihat baju sehingga wajahnya tidak terlihat.
Orang tersebut kemudian mendongakkan wajahnya, yang ternyata Cheon Seo Jin.
"Kau.. ada apa Kau kemari?" Tanya Su Ryeon.
"Butik ini lumayan bagus. Hebat juga Kau bisa membuat seperti ini." Ucap Seo Jin sinis.
"Apa Kau hendak menertawakanku? Apa Kau puas melihatku hancur seperti ini? Aku tahu, entah seberapa besar, Kau terlibat dalam kehancuranku saat ini, ."
Ucap Su Ryeon sinis.Seo Jin tersenyum sinis, "Hmm.. Kau terlalu berpikir buruk tentangku. Aku kemari untuk memberikan ini." Seo Jin mengulurkan undangan pernikahan dengan Yoon Chul.
"Wah, akhirnya Kau menikah dengan pria yang Kau cintai selama 18 tahun. Selamat, semoga Kau bahagia. Kau mengundangku, apa Kau Tak khawatir calon suamimu akan berpaling kembali padaku? Tetapi Kau tenang saja, Aku tak akan bersedia kembali padanya." Su Ryeon tersenyum sinis.
"Baguslah jika Kau sangat setia dengan kekasihmu yang sekarang diantara hidup dan mati." Ucap Seo Jin.
"Apa Kau masih iri dengan hidupku yang sekarang? Aku kehilangan segalanya dan memulai semuanya dari awal. Orang yang kucintai masih terbaring tak sadarkan diri. Kau tidak berniat untuk menghancurkan karier yang sedang kurintis kan? Jika Kau punya niat, urungkanlah niatmu, saat ini hanya ini yang kumiliki." Ucap Su Ryeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying Without Wings (completed)
FanfictionMemiliki segalanya, kecantikan dan kekayaan tidak membuat Shim Su Ryeon merasa bahagia menjalani kehidupannya. Dirinya tak pernah mampu menentukan jalan hidupnya sendiri. Dia kesulitan mengejar mimpi dan cinta yang diinginkannya. Hidupnya tidak men...