Chapter 2

414 32 11
                                    

Shim Won Han duduk di ruang tengah , Dia melirik jam dinding sudah hampir pukul 1 pagi namun Su Ryeon belum kembali. Setelah meninggalkan makan malam di Restauran Hotel, Su Ryeon tidak bisa dihubungi. Shim Won Han khawatir karena Su Ryeon tak pernah seperti ini sebelumnya.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu dibuka. Shim Won Han menengok ke pintu, tampak Su Ryeon sedang mengunci pintu lalu berjalan mengendap-endap. Shim Won Han lalu menyalakan lampu, Dia menatap Su Ryeon tajam.

Su Ryeon sangat terkejut, Ayahnya ternyata belum tidur dan menyambutnya dengan tatapan dingin seperti ingin memakannya.

"Darimana saja Kau?" Tanya Shim Won Han sambil mendekati Su Ryeon.
"Aku hanya mencari angin segar, Aku bosan dengan semua pembicaraan kalian yang penuh basa basi dan kesombongan." Jawab Su Ryeon dingin tanpa memandang Ayahnya. Dia lalu lanjut berjalan.

"Mau kemana Kau? Aku belum selesai bicara." Ucap Shim Won Han, Su Ryeon lalu menghentikan langkahnya. "Kau mau mempermalukanku didepan calon suami dan mertuamu?" Shim Won Han semakin mendekati Su Ryeon.

"Aku tidak bermaksud mempermalukanmu Appa. Aku hanya merasa penat dan bosan dengan semua yang kalian katakan. Bagi orang-orang seperti kalian uang adalah segalanya. Bahkan rencana pertunanganku dengan Jun Ki hanya untuk kepentingan bisnis saja kan? Bagimu Aku hanya boneka untuk memperlancar bisnis dan menambah kekayaan." Ucap Su Ryeon kesal.

"Plakk..." sebuah tamparan dilayangkan Shim Won Han ke pipi Su Ryeon. "Berani beraninya Kau menuduhku seperti itu. Semua yang kulakukan hanya untukmu. Aku hanya ingin Kau hidup enak, bahagia. Seharusnya Kau berterima kasih padaku karena memilihkanmu calon suami dari keluarga yang sangat kaya dan mampu menjamin hidupmu, tidak seperti pria miskin itu yang tidak akan mampu membiayai hidupmu."

"Pria miskin itu punya nama, Appa. Namanya Ha Yoon Chul. Kau bilang semua untuk kebahagiaanku? Apa selama ini Kau memikirkan kebahagiaanku? Apa selama ini Kau memahami keinginanku? Kau memutuskan segala sesuatu tanpa memikirkan keinginan dan perasaanku. Aku mencintai Yoon Chul dan tidak mencintai Jun Ki, namun Kau tetap memaksaku menikah dengan Jun Ki. Itu yang Kau bilang memikirkan kebahagiaanku?" Ucap Su Ryeon dengan mata berkaca-kaca. Dia menatap tajam Ayahnya lalu berjalan meninggalkan Ayahnya.

"Apa Kau pikir dapat hidup dengan cinta? Hidup dengan uang bukan dengan cinta." Teriak Ayahnya, namun Su Ryeon tetap berjalan lalu menaiki tangga kemudian masuk ke kamarnya.

Dia lalu membaringkan tubuhnya dikasur kemudian menarik nafas panjang. Dia begitu kesal dengan Ayahnya yang selalu mengatakan memikirkan kebahagiaanya namun nyatanya tidak pernah memahami keinginan dan perasaannya.

Su Ryeon lalu menyalakan HP nya dan membuka galery HP nya lalu melihat foto Ha Yoon Chul. "Saranghae, Yoon Chul. Aku merindukanmu." Ucap Su Ryeon.

Su Ryeon lalu bangun dari kasurnya hendak berganti pakaian. Dia lalu melepas jaket dan teringat itu bukan jaketnya. "Ini jaket pria itu. Pria yang lucu." Ucap Su Ryeon sambil tersenyum. Dia lalu mengingat kejadian malam tadi. Dia merasa lega, sejenak Dia bisa melepas kepenatannya dan melakukan hal sederhana namun tidak pernah dilakukannya.

Su Ryeon lalu memandang jaket itu dan berkata lirih. "Apa benar Kau bisa melepas burung itu dari sangkarnya dan membawanya terbang tinggi?"

-------

"Oppa,bangunlah..." Seru Lee Seok Hee, adik perempuan Logan sambil membuka gorden kamar Logan.

"Hhmmmm." Logan malah mengambil bantal disampingnya dan malah menutup wajahnya dengan bantal.

Seok Hee mendekati Logan dan menggoyang-goyangkan badan Logan lalu mencoba mengambil bantal yang menutupi wajah Logan. "Oppa bangun, bangunlah."

"Aahhhh Aku masih ngantuk... ijinkan Aku tidur sebentar lagi." Logan tetap memejamkan matanya.

Flying Without Wings (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang