Chapter 31

452 25 9
                                    

Ayah Su Ryeon turun dari mobil bersama istrinya dan Seung Won, mereka segera memasuki Gereja. Saat mereka masuk kedalam Gereja tampak Su Ryeon dan Logan sudah berada di depan Altar.

Melihat hal itu Ayah Su Ryeon langsung berteriak. "Tunggu, Hentikan." Wajahnya begitu dingin, tanpa senyum, Dia langsung berjalan maju ke depan, istrinya dan Seung Won mengikutinya berjalan di belakangnya.

Logan, Su Ryeon, dan semua yang berdiri didepan segera berbalik menghadap Ayah Su Ryeon. Tangan Su Ryeon yang begitu dingin, langsung meraih tangan Logan. Dia begitu cemas melihat kedatangan Ayahnya yang tampak begitu dingin, Dia begitu khawatir akan apa yang dilakukan Ayahnya. Logan mengetahui kegelisahan Su Ryeon, Dia langsung menggenggam erat tangan Su Ryeon, menguatkan calon istrinya meski saat itu Dia sebetulnya cemas Ayah Su Ryeon akan menggagalkan pernikahannya.

Kini Ayah Su Ryeon sudah ada di depan Logan dan Su Ryeon, wajahnya masih begitu dingin. "Aapppaa.." Ucap Su Ryeon lirih dan gugup.

"Jadi Kalian akan melanjutkan pernikahan ini tanpa restu dariku?" Tanyanya tegas.

"Aapppaa.. Aku mohon restui kami." Ucap Su Ryeon gugup sambil mengenggam tangan Ayahnya erat, matanya berkaca-kaca.

"Pimpinan Shim, Aku mohon restui pernikahanku dengan Su Ryeon-ssi. Kami saling mencintai." Timpal Logan yang berlutut di depan Ayah Su Ryeon.

Keluarga Logan, keluarga Su Ryeon, Pastor, Paman Su Ryeon hanya melihat tanpa berani ikut campur.

Keluarga Logan, keluarga Su Ryeon, Pastor, Paman Su Ryeon hanya melihat tanpa berani ikut campur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayah Su Ryeon lalu mengangkat tangannya keatas. Su Ryeon memejamkan mata bersiap dengan tamparan yang akan diterimanya.

"Pimpinan Shim." Logan beranjak berdiri berniat memegang tangan Su Ryeon namun terlambat, tangan Ayah Su Ryeon kini sudah mendarat di pipi Su Ryeon.

Su Ryeon membuka matanya ketika merasa sentuhan lembut di pipinya bukan tamparan keras seperti yang dibayangkannya, Dia terkejut melihat mata Ayahnya berkaca-kaca.

"Aku hanya punya satu Puteri. Apa Kalian tega membiarkanku tidak mengantarkan Puteriku ke altar saat akan menerima sakramen pernikahan?" Tanya Ayah Su Ryeon dengan terisak.

"Aappa, maksudmu Kau merestuiku menikah dengan Logan?" Tanya Su Ryeon dengan gugup.

Ayah Su Ryeon mengangguk dan memeluk Su Ryeon erat sambil menangis. Su Ryeon memeluk ayahnya dengan erat dan menangis tersedu-sedu. "Terima kasih Appa." Ucap Su Ryeon lirih sambil terisak, Dia begitu lega, restu yang dinantikan akhirnya tiba.

"Maafkan, Ayah terlambat menyadari jika Kau berhak menentukan kebahagiaanmu sendiri. Selama ini Ayah terlalu egois, demi memenuhi ambisi pribadi Ayah mengorbankan kebahagiaanmu. Aku sangat menyayangimu dan tidak ingin kehilanganmu." Ucap Ayah Su Ryeon yang diam-diam sering melihat Su Ryeon dan Logan tampak bahagia. Perlahan-lahan Dia menyadari Su Ryeon sangat bahagia dengan Logan. Ayah Su Ryeon sebetulnya begitu merindukan dan kehilangan Su Ryeon namun Dia begitu gengsi untuk mengakuinya. Namun pada akhirnya pertahanannya runtuh. Ditambah lagi istrinya dan Seung Won dengan sabar berusaha untuk meluluhkan hatinya yang keras.

Flying Without Wings (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang