O3

981 127 47
                                    

Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.

[The Park Family-Hajeongwoo]

___

"Penyerangan dadakan?"

"Hm" Serim hanya berdeham menanggapi pertanyaan sang kekasih yang kini sedang menjahit luka tembak dikaki kirinya dengan telaten.

Setelah kejadian di ballroom hotel itu, mereka memutuskan untuk segera pulang, peserta lain pun juga pulang setelah memdapat instruksi dari polisi yang dihubungi oleh Woojin. Kebetulan kepala kepolisian itu adalah teman baiknya sekaligus kakak dari kekasih Serim.

Tak lama sampai dirumah, Serim menghubungi Woobin untuk datang. Awalnya Woobin menolak karna masih ada tugas kuliah, namun ia berubah pikiran saat Serim mengatakan kalau mereka pulang dengan keadaan terkuka. Maka tanpa membuat perhitungan apapun lagi, Woobin langsung melesat ke kediaman keluarga Park sambil membawa peralatan medisnya.

Ah ya, perlu kalian ketahui kalau kekasih manis dari Park Serim ini adalah mahasiswa kedokteran dan tentunya sebentar lagi akan lulus menjadi calon dokter. Tak ada salahnya kan jika Serim membookingnya lebih dulu untuk dijadikan dokter pribadi keluarga -ralat dokter pribadinya.

Woobin membereskan perlengkapan medisnya saat ia selesai mengobati Serim, ia duduk disebelah putra sulung keluarga Park dan mengelus lengannya pelan. "Jangan terlalu melibatkan diri dalam bahaya" ujarnya lembut.

"Mau bagaimana lagi By, aku juga tidak berniat mati muda sebelum menikahimu tapi dalam keadaan yang mendesak begitu aku bisa apa?"

"Tolong diingat, diruangan ini tidak hanya ada kalian berdua" sarkas Woojin membuat Woobin melepas genggaman tangannya dari Serim.

Serim mendelik tajam dan berdecak tak suka pada kembarannya, tapi Woojin hanya acuh menggidikkan bahunya. "Memang kau tak pernah begitu saat dengan kekasihmu huh?" balas Serim.

"Ya aku masih tau tempat ya, maaf maaf"

"Diamlah! Kalian berisik!" Jihoon mengomel dengan suara kecil sambil memberi gestur menunjukkan kalau Jisung sudah terlelap disebelahnya.

"Kasihan dia lelah, kalian berdua tidak perlu menambah polusi udara agar tidak merusak ketenangan" kan mulai julidnya.

"Nanti bangunkan, suruh mereka istirahat dikamar"

Sunghoon hanya mengangguki ucapan Jihoon tadi, dia sendiri sedang sibuk mengusap lembut kepala Jay agar saudara kembarnya itu tidak terusik tidurnya.

"Menurut kakak.. Siapa pelaku dibalik penyerangan tadi?" tanya Sunghoon. "Maksudku, kalau hanya mengincar si tua itu kan tak perlu melibatkan yang lain segala"

"Entahlah.. Itu tugas dua kembarmu untuk mencari tau, tapi biarkan saja mereka istirahat dulu malam ini, masih ada hari esok"

"By, aku lapar" ucap Serim mendusel diceruk leher sang kekasih.

"Nah kan, mulai! Dasar tidak tau tempat!" sarkas Jihoon.

"Kau yang tidak laku, diam saja"

The Park Family (HJW) ✔Where stories live. Discover now