Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.
[The Park Family-Hajeongwoo]
___
Jeongwoo mengusap wajahnya gusar, ini kenapa tidak ada satupun kakaknya yang menjawab panggilannya? Semuanya sedang memasang airplane mode ya?
"Masih tak ada jawaban Woo?"
Jeongwoo menggeleng lesu, keduanya menghela nafas kesal. Jungwon kembali menengok kebelakang, dan ketiga mobil hitam itu masih mengekori mereka. Perlahan, ketiga mobil itu mendekat, mobil dari kanan dan kiri mulai menghimpit taxi yang ditumpangi Jungwon dan Jeongwoo.
DOR!
"OH ASTAGA!" Jungwon memekik kaget saat supir taxi yang sedang mengemudi mati di tempat setelah kepalanya ditembak dari samping.
Jeongwoo menarik kunci dan membuka pintu mobil pengemudi lalu melepas sabuk pengaman pada supir yang tak bernyawa, ia mendorong mayat supir taxi dan tergesa pindah ke kursi kemudi mengambil alih. "Maaf pak supir, tapi kami harus melarikan diri.
"Kau gila ya?!"
"Aku tak mau mati konyol Won!" balas Jeongwoo menutup pintu kembali dengan keras.
Jeongwoo menginjak pedal gas menambah kecepatan, dan dengan skill menyetirnya yang tak terduga membuat mereka terlepas dari kepungan mobil dibelakang.
"HEOL!! Bagaiamana kau melakukannya?!" pekik Jungwon heboh terkesima.
"Maaf aku tak pernah cerita Won, aku raja balap yang tak terkalahkan" ucap Jeongwoo bangga.
Dengan mahir satu tangannya memegang stir, memutarnya kuat menghasilkan bunyi decitan saat mobil taxi itu bergesekan dengan aspal.
"Pegangan, aku tak ingin kau muntah ditikungan tajam" peringat Jeongwoo.
"Apa maksud-- HEY! YAK!"
Ban mobil itu kembali berdecit dibawah kendali Jeongwoo, mobilnya benar-benar menikung tajam. Bahkan Jungwon rasanya seperti diombang-ambing.
"Apa mereka masih mengikuti?" tanya Jeongwoo agak menurunkan kecepatan.
"Eum ya, sayangnya kau harus menginjak gas pedal lagi"
"Hold tight" dan Jeongwoo kembali melesatkan mobilnya membelah angin.
Jungwon meraih ponselnya, kembali mencoba menghubungi Jay. Dan puji tuhan kali ini panggilannya terjawab.
"KENAPA TAK JAWAB DARI TADI BODOH?!"
"A-aku--"
BRAAKK!!
"Kak?"
"Kuhubungi kau nanti lagi, ada musuh yang harus dibereskan"
Ah sudahlah, Jungwon ingin tantrum saja kalau begini. "KAMI JUGA DIKEPUNG MUSUH!!"
"A-apa?! Hei Jungwon--"
