Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.
[The Park Family-Hajeongwoo]
___
Jeongwoo sedang menikmati angin sore yang menerpa wajahnya lembut, dadanya lega setelah melewati semua yang datang. Namun langkahnya terhenti saat kembali mengingat kenangan bersama Haruto, ia menyentuh bibirnya lalu tersenyum.
"Dasar! Kau harusnya tanggung jawab bodoh!" gumamnya berbisik.
Baru saja Jeongwoo akan melanjutkan langkahnya, sebuah mobil sport abu-abu tiba-tiba berhenti menghalangi jalannya. Jeongwoo yang terkejut agak mundur ke belakang, jantungnya berdegup takut saat melihat siapa yang keluar dari dalam mobil.
"J-jung Jaehyun.."
Jaehyun berjalan dengan angkuh ke arah Jeongwoo dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celananya. Ia menyeringai licik menatap wajah si manis yang ketakutan.
"Sepertinya kau sudah mengenalku, nak?"
Oh ayolah, siapa yang tidak kenal dengan Jung yang satu ini? CEO Neo Corporation yang berhasil menikahi putra sulung keluarga Lee dan menyatukan dua perusahaan sebagai mahar pernikahannya. Musuh utama terbesar bagi keluarga Park dan Kim.
"Butuh waktu lama untuk bertemu denganmu secara pribadi manis, tapi sebuah kebetulan aku bisa bertemu disini" ujar Jaehyun berjalan mendekat. "Ah, bukan kah kau di kabarkan hilang? Main kemana kau manis? Apa kau tidak tau seberapa khawatirnya saudara-saudara mu?"
Jeongwoo membelalak, ah iya.. Kakak-kakaknya. "A-apa maumu tuan Jung?" tanya Jeongwoo ragu.
"Aku akan membawa mu pulang bagaimana? Dengan syarat, satu saja.. Kau mau?" tawar Jaehyun.
Jeongwoo ragu, ia tak ingin mengambil keputusan yang salah lagi. Jelas ia tau bahwa orang di hadapannya ini adalah orang berbahaya yang selalu menjadi musuh utama keluarganya. Dia jugalah alasan Jihoon dan Junkyu gagal bertunangan dulu, dan biang dari perang dingin kedua keluarga itu.
Jaehyun mengeluarkan ponselnya lalu tersenyum, "aku akan mengabarkan keluarga mu, cepat putuskan"
Jeongwoo mengepalkan tangannya, "maaf jika aku terkesan tak sopan tuan Jung, tapi aku menolaknya! Aku bisa pulang sendiri"
Jaehyun terkekeh hambar, ia menatap Jeongwoo datar. "Kau sudah menghabiskan kesabaran ku Park, dan aku mulai muak!"
"Aku berusaha lembut, tapi kau sendiri yang memaksaku memakai cara kasar" lanjutnya.
Jaehyun mengarahkan shotgun-nya ke arah Jeongwoo, tak jalan kabur karna semua akses terhalang mobil komplotannya. Pelatuk itu siap ia tarik, namun belum sempat melakukannya, tangan Jaehyun lebih dulu tertembak peluru lain.
Jeongwoo dan Jaehyun sama-sama menoleh ke arah si penembak. Mereka mendapati Haruto yang sedang berdiri dengan tangan kanan yang memegang pistolnya. Sorot mata yang tajam, rahang yang mengeras, serta air muka yang tak bersahabat menunjukkan kalau Haruto sedang dipenuhi amarah.
"Ck, lihatlah siapa yang datang hm?" sarkas Jaehyun.
"Jangan pernah berani menyentuh atau menyakiti milik ku!" ucap Haruto penuh penekanan.
