Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.
[The Park Family-Hajeongwoo]
___
BRUAAK!!
Jisung membanting lawan didepannya dengan meja, ia terengah lalu mendobrak pintu kafe yang terkunci -ralat lebih tepatnya sistem otomatis pada pintu dirusak sehigga mereka terkurung didalam.
Untungnya para pelanggan segera melarikan diri sesaat setelah desingan peluru yang pertama, dengan sigap Jay memerintah mereka untuk keluar tanpa harus ada yang terluka.
"AIISHH! SIALAN!!" pekik Jisung frustasi saat pintunya tak mempan ia dobrak.
Ya dia tidak akan sefrustasi ini kalau sudah persiapan senjata, masalahnya sekarang mereka diserang dan dikepung tanpa bisa melawan dengan kekuatan yang lebih setara.
Yang terpenting sekarang Jeongwoo aman dulu, masalah terluka parah atau tidaknya itu urusan nanti. Keselamatan bungsu keluarga Park nomor satu sekarang.
"Jeongwoo dengar, aku akan melindungimu untuk bersembunyi diatas.. Terlalu bahaya kalau kau tetap berada disini" ujar Sunghoon menggenggam kedua bahu sang adik dengan lembut.
Jeongwoo menggeleng, "aku ingin bantu"
"Yang mereka incar adalah dirimu! Ku mohon, jauhkan dirimu dari bahaya"
"Tapi.."
"SUNGHOON CEPAT BAWA JEONGWOO KEATAS!" pekik Jay ditengah duelnya dengan sang lawan.
Sunghoon segera menarik tangan Jeongwoo dan membawanya menjauh dari kekacauan, sebisa mungkin Jay dan Jisung menghadang semua lawan yang mencoba untuk mendekati Sunghoon dan Jeongwoo. Keduanya sempat terhenti saat satu diantara mereka menghadang jalan, langkah mundur diambil perlahan sebelum akhirnya Jungwon yang maju untuk melindungi.
"Pergilah, aku yang akan mengurusnya" ucap Jungwon datar.
"Jungwon! Jangan!"
Sunghoon kembali menarik tangan Jeongwoo agar menjauh, meninggalkan Jungwon yang sekarang berhadapan dengan orang yang tingginya melebihi tubuh kecilnya.
DOR!
Suara desingan peluru kembali terdengar, Jeongwoo memekik kaget saat musuh didepannya tiba-tiba tumbang kelantai dengan luka tembak di kepala.
"S-siapa?" tanya Jeongwoo ketakutan.
"K-kak Jihoon sudah sampai mungkin" balas Sunghoon tak peduli dan kembali membawa Jeongwoo kelantai atas.
"Dengar, kau diam disini sampai keadaan aman ok? Sebentar lagi kak Jihoon datang, semua akan baik-baik saja" ujar Sunghoon lembut.
Jeongwoo tak bisa menahan air matanya, ia hanya bisa mengangguk. Sunghoon menangkup kedua pipi sang adik lalu memberikan kecupan singkat di dahinya, ia tersenyum sebelum meninggalkan Jeongwoo disana untuk membantu yang dibawah.
"Kak Jihoon cepat datang.." cicit Jeongwoo dalam isaknya.
🐺🐺🐺
Pria itu menghantam Jungwon dengan kaki kursi yang patah, meninggalkan bekas merah dan lebam kebiruan dipipinya, jangan lupakan sudut bibir yang sobek mengeluarkan darah amis segar darisana. Jungwon menyekanya kasar, meringis lalu mendecih, meski sempat terhuyung ia kembali menyeimbangkan diri menatap sang lawan remeh.
