3O

750 83 50
                                    

Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.

[The Park Family-Hajeongwoo]

___

Haruto membuka matanya, melihat ke sekelilingnya yang berwarna putih. Oh bagus, rumah sakit.

Ia menengok ke samping dan mendapati tunangan manisnya masih tertidur pulas di ranjang yang lain. Haruto tersenyum kala Jeongwoo mulai membuka matanya juga.

"Hai"

Jeongwoo mendesis merasakan rasa sakit yang menjalar. "Hai kepalamu!"

Haruto terkekeh lalu duduk perlahan dan bersandar sebagai bantal sebagai pengganjal. Jeongwoo melakukan hal yang sama, mereka masih saling bertatap melempar senyum.

Tiba-tiba Jeongwoo tertawa membuat Haruto heran. Ini tunangan manisnya tidak sedang kesurupan kan?

"Kenapa?"

"Sudah tidak masuk angin?" ejek Jeongwoo.

"Aish! Jangan di ingatkan! Itu memalukan tau!"

Bukannya berhenti, Jeongwoo malah semakin terbahak. Sungguh ia tidak menyangka, seorang mafia pangkat tertinggi dan CEO termuda di dunia perbisnisan ternyata mudah mabuk darat.

"Diam lah!"

"Hahahha.. Maaf maaf, hanya saja kalau di ingat rasanya konyol sekali! Kkk.. Mau ku ajari cara menyetir lihai seperti itu?"

"Tidak terima kasih! Aku masih sayang nyawa!"

Jeongwoo kembali terbahak membuat Haruto semakin malu tak kepalang. "Sudah lah! Ih Jeongwoo!"

"Mwo? Kau pihak bawah huh?"

"Pihak atas ya! Enak saja"

"Kok merengek? Berkata 'ih' pula, haha.. Apa kita tidak tertukar hm?"

"Ku buat kau mendesahkan namaku mampus kau!" ancam Haruto.

Jeongwoo menjulurkan lidahnya. "Lewati dulu kakak ku~"

Haruto mendecih. Ancamannya Serim ah, ga asik! "Tapi sungguh, kau hampir membuat ku meregang nyawa saat kau menyetir liar begitu"

"Kkk.. Iya maaf, lain kali aku akan menyimpan mu di bagasi saja biar aman"

"Heh!"

"Bercanda sayaaang~"

Pintu ruang rawat terbuka, keduanya menoleh mendapati Mashiho yang terkejut melihat mereka yang sudah bercanda dan tertawa padahal keadaannya belum baik.

"Dasar bocah! Bisa-bisanya kalian asik tertawa sedangkan yang lain heboh dan panik menunggu kalian sadar?!" omel Mashiho.

Haruto dan Jeongwoo tersenyum polos tanpa merasa berdosa.

Mashiho mengehela nafasnya pelan lalu berjalan ke arah Haruto, ia memasang wajah cemberutnya pada Haruto. Tapi detik selanjutnya, manusia imut yang sedang bunting itu langsung memeluk adiknya erat.

"Sudah ku bilang jangan mencari resiko berbahaya! Aku tidak mau anak ku lahir tanpa paman!"

Haruto terkekeh lalu membalas pelukan sang kakak sambil menepuk pelan punggung nya. "Iya maaf.. Tapi sebenarnya yang lebih mencari maut itu Jeongwoo kak, bukan aku"

Jeongwoo mendelik tak suka, Haruto menjulurkan lidahnya. Ah menyebalkan sekali bapak Watanabe yang satu ini.

Mashiho beralih dan memeluk Jeongwoo tak kalah erat, dan Jeongwoo dengan senang hati membalasnya. "Harusnya kau biarkan saja dia muntah"

The Park Family (HJW) ✔Where stories live. Discover now