Happy reading love
.
.
.
.
.
.
.
[The Park Family-Hajeongwoo]
___
Masih dengan Haruto dan Jeongwoo yang sibuk berduaan di halaman belakang menikmati semilirnya angin malam.
"Aku pikir, kau akan datang dengan kak Yoshi atau kak Shiho"
"Niat awalnya memang begitu, tapi tidak jadi"
"Oh? Kenapa?"
"Manusia imut yang sedang bunting itu mendadak ngidam ingin selingkuh katanya, jadi kak Yoshi sedang mengurusnya di rumah"
Jeongwoo terkekeh, "ada-ada saja"
"Jeongwoo ya"
"Um?"
"Nanti kalau kau hamil jangan mengidam yang aneh-aneh ya"
Jeongwoo merona sendiri mendengarnya. "Menikah saja belum, sudah membicarakan ngidam!"
"Ya hanya mengingatkan"
"Cih, lagipula kalau istri ngidam itu ya turuti saja, tugas suami kan memang menjadi babu kalau istrinya sedang hamil"
Haruto tertawa. "Ya ya baiklah, aku akan menjadi suami yang baik untuk mu nanti hm?"
Aduh aduh, Jeongwoo jadi salah tingkah.
"Jeongwoo"
"Ya?"
"Ingin punya anak berapa?"
Astaga si Watanabe ini. "Yak! Fokus saja dulu persiapkan diri untuk saling mencintai! Kenapa jadi bahas anak?"
"Ya, siapa tau ingin punya anak dulu sebelum resmi? Aku tidak masalah"
"Mati saja kau di tangan kak Serim!"
"Jawab saja, hanya pertanyaan sayang, hm?"
Tuhan tolong Jeongwoo, jantung nya tidak kuat kalau harus seperti ini terus. "D-dua? Aku ingin kembar.. Kau sendiri?"
"Lima minimal" jawabnya santai.
Jeongwoo melotot, tangannya mencubit pinggang Haruto kesal. "Minimal lima katamu! Sinting!!"
"Ya kan lebih banyak lebih baik" kata Haruto mengusap pinggangnya yang perih.
"Ya tidak begitu juga! Aduh, enak padamu saja itu!!"
Haruto tiba-tiba menarik pinggang Jeongwoo membuatnya semakin merapat pada tubuhnya, Jeongwoo yang tak sempat menghindar seketika membeku ditempat saat wajah mereka sangat berdekatan. Nafas hangat keduanya bertubrukan, netra mereka saling jatuh dalam menatap satu sama lain.
"Jeongwoo ya.."
"Y-ya?"
Haruto mendekatkan bibirnya dan berbisik di telinga Jeongwoo, "can I.. kiss you?"
