Chapter 50 : Pertandingan 1

11 7 0
                                    

Kini tibalah hari pengakuisisian SMA Putri Malu para protagonis di cerita ini berkumpul dan juga membawa sekutu mereka SMA Singa Putih dan Bunga.

"Si Jul mana dah selalu aja gak dateng, nanti aja pas dah selesai baru nongol." ucap Santo menggerutu.

Ponsel Yuna berdering dan itu panggilan dari Ridwan yang bilang jika mereka sudah tiba."ok Ridwan jalankan rencananya ya."

"Ok Yuna." ringkas Ridwan.

"Selamat datang di SMA Putri Malu, SMA Garuda." sambut Berry.

Berry langsung mengarahkan para eksekutif dan ketua SMA Garuda menuju halaman sekolah sementara para pasukan di giring Ridwan bersama Nathan dan Abel.

"Wah banyak juga nih orang-orangnya." bisik Abel.

Nathan melihat ke belakang lalu setuju dengan kata Abel barusan lalu Abel menghubungi mereka yang menjaga pintu di seluruh bagian.

Di timur ada Farrel dari SMA Bunga bersama Ammar dan Erik, lalu di barat ada Aryan beserta Ragna dan Kiani dari SMA bunga juga, selatan ada Rafiq dengan duo Ucup dan Vico, terakhir pintu Utara yang menjadi jalan masuk bagi Abel, Nathan dan Ridwan di jaga oleh Mateo seorang.

"Baiklah mereka telah masuk jebakan tinggal tunggu momen saja." ujar Citra terkekeh.

Berry yang membawa para eksekutif SMA Garuda akhirnya sampai di halaman utama, disana ada Fathan, Santo, Irham dan tiga Srikandi.

Lalu ada Tiano bersama Trinity Goddess, Nabila dengan dua teman nya dan Werdy yang menatap mereka santai.

Berry segera bergabung dengan kelompok nya dan Citra terlihat kaget melihat ketua SMA Garuda yang ternyata adalah teman masa kecil nya dulu.

"Loh kamu, Giran?" teka Citra.

"Hehe, Citra lama gak ketemu ya aku Giran maheska." jawab Giran.

Mereka semua terkejut mendengar pernyataan Citra dan Giran berbarengan dengan suara gemuruh pasukan SMA Garuda yang terjebak.

"Cepet larinya kalian woy!!!" perintah Mateo.

Dengan sekuat tenaga mereka bertiga berhasil selamat lalu dengan cepat Mateo mengunci pintu dan membiarkan mereka terjebak.

Giran yang mendengar itu terheran dengan maksud dari Citra dan sekutu nya yang menjebak mereka.

"Giran, maaf aja tapi aku gak bakal kasih SMA ini ke kamu." ucap Citra serius.

"Citra kamu licik juga ya, mari selesaikan disini." jawab Giran lantang.

Giran bersama empat eksekutif nya Kyle sang jendral, Willy sang  panglima, Oliver sang letnan, dan Yezy sang kapten.

Telah mengambil posisi siap bertempur tak mau kalah Fathan, Tiano, Irham, Werdy, dan Santo juga bersiap melawan mereka.

.............

"Kenapa kalian tegang banget deh?" tanya Kyle.

"Loh?" jawab Santo tapi bingung.

"Kita kemari bukan mau ribut loh." ujar Oliver.

Pihak Citra semakin bingung, Yezy kemudian mengungkapkan tujuan mereka yang adalah bertanding secara sportif bukan dengan baku hantam.

"Lagian siapa sih yang mau buang-buang tenaga tapi nanti badan jadi luka-luka." kata Willy santai.

"Terus kalian mau bertanding olahraga gitu atau kepintaran?" tanya Delta.

"Tentu kita akan bertanding kedua nya." jawab Giran percaya diri sekali.

Dea kemudian memerintahkan mereka yang berjaga untuk membuka pintu lalu bergabung bersama di lapangan.

Mereka merasa malu dengan tindakan mereka ini tapi strategi Yuna di acungi jempol oleh Kyle dan Willy.

Zulian yang melihat dari atas bangunan sekolah tersenyum lega."huh, ternyata gak perlu baku hantam ya kalo gitu gua ikut Marian deh."

Giran memberikan daftar pertandingan kepada Fathan.

"Jadi apa kalian akan menyerah duluan?" tantang Giran.

"Hah?!, kita liat aja siapa yang akan menang" jawab Fathan percaya diri.

WEAK SCHOOL II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang