Chapter 51 : Pertandingan 2

11 7 0
                                    

Alice menggunakan mikrofon untuk memberitahu siapa-siapa dan apa saja pertandingan yang akan mereka lakukan.

Pertandingan yang akan mereka lakukan total ada lima diantaranya ada cerdas cermat, debat, olahraga, gaming, dan terakhir adalah sparing melawan lima orang terkuat SMA Garuda.

"Untuk cerdas cermat dan debat bisa langsung ke ruang seni dan aula sekolah." ujar Alice sebagai MC dadakan.

Lalu tiga sisa nya akan berada di lapangan sekolah."baiklah sekarang kita mulai pertandingan nya Giran." seru Fathan.

Mereka yang berada di halaman utama segera menuju lapangan yang berada di belakang gedung sekolah, tapi kita beralih dulu ke pertandingan yang menggunakan otak sebagai dominan nya.

Berry, Ridwan, Farrel, Nathan serta Jessica dan Alice yang menjadi pengawas disana.

"Silahkan masuk cantik." sambut Berry genit.

Karena cerdas cermat dan debat lebih disukai perempuan makanya Berry lebih memilih pertandingan ini.

Karena ini adalah pertandingan antara Putri Malu vs Garuda pihak-pihak lain hanya akan menjadi juri.

Nabila, Delta dan Citra menjadi juri cerdas cermat sementara Dea, Fitri beserta Irina dan Wendy menjadi juri untuk debat.

Masing-masing dari mereka memiliki tiga pengawas dan dibantu oleh guru-guru disana juga walau sebenarnya mereka tidak terlalu penting.

Entah kenapa peran guru di dunia ini kurang berpengaruh dalam pendidikan hingga jadilah para murid yang mendominasi sekolah bahkan memimpin.

"Nampaknya peserta nomor tiga mulai kesusahan menjawab soal deh Cit." bisik Nabila.

"Wah iya nih pihak SMA ku kenapa kesusahan sementara dari SMA Garuda malah biasa aja bahkan udah ada dua orang yang selesai dan leha-leha." balas Citra mengeluh.

"Mungkin karena mereka yang mengatur rencana pertandingan makanya mereka jauh-jauh hari sudah belajar." sahut Delta.

Tapi karena ingin SMA mereka tidak di akusisi murid-murid SMA Putri Malu berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyelesaikan soal.

Di aula debat nampaknya semakin memanas dimana dua kubu saling melontarkan gagasan, pendapat, pertanyaan mereka yang membuat penonton serasa menyaksikan acara berkualitas.

"Wah Dea, kamu bingung gak sama debat mereka?" tanya Irina.

Dea menggeleng yang berarti dia tidak bingung sementara Fitri dan Wendy berpikir keras mencerna debat mereka.

"Jadi ini tuh gak bisa di naikin gitu aja harga nya lah, toh mayoritas masyarakat kita lebih sering pake bahan ini daripada bahan yang harga nya naik menjadi dua belas ribu." ujar murid laki-laki SMA Putri Malu.

"Tapi efesiensi bahan itu lebih baik dari yang murah itu dan memang sekarang banyak yang memakai bahan mahal itu ketimbang yang murah." balas murid perempuan SMA Garuda yang nantinya mereka berdua akan menjadi pasangan.

Ridwan bersama Jessica dan Nathan yang menjadi pengawas untuk debat terkagum melihat debat yang berkualitas karena bahasan mereka adalah tentang ekonomi negara bukan lagi tentang kelakuan tolol anak muda jaman sekarang.

"Ayo dong kalian itu pasti bisa menjawab semua soal nya kok." ucap Citra menyemangati rekan-rekan nya.

Sebenarnya murid SMA Putri Malu itu pintar namun soal yang di gunakan merupakan soal dari SMA Garuda dan soal ini tingkat mahasiswa dengan kesulitan yang cukup tinggi.

Jadi mereka kesusahan menjawab soal nya tapi tidak menjadi halangan mereka untuk menyerah, lihat saja satu persatu peserta menyelesaikan soal.

Tapi kalo soal nya adalah tingkat mahasiswa kenapa juri nya adalah Citra, Delta dan Nabila? jawaban nya simpel karena mereka adalah pemimpin sekolah jadi untuk pengetahuan mereka lebih di tingkatkan setinggi-tingginya.

Mereka di ajar oleh berbagai guru yang memang terbukti sangat pandai dalam bidang pelajaran nya masing-masing, jadi jangan komen negatif.

Walau alasan nya simpel mereka hampir mati karena menjadi seorang pemimpin sekolah.

WEAK SCHOOL II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang