Chapter 72 : Pertempuran 3

11 7 0
                                    

Rangga, Sehan, dan Bomb yang melihat Zulian masih segar bugar sempat memuji nya dan yang paling antusias adalah Rangga yang seperti bergairah menantikan sang iblis yang akan menghampiri nya.

"Akhahaha, Zulian gue gak bakal lupa pas lu cekik gue di hadapan semua petinggi dan hari ini gue akan balas itu berkali-kali lipat." Rangga menggerutu.

Sehan yang memperhatikan pertarungan sang Iblis menyelak Rangga.

"Hey bos gakpapa kita gak turun tangan?"

Rangga hanya menatap nya lalu menarik bahu nya kebawah dan melihat saja Zulian yang sangat lihai dengan tongkat besi nya.

"Akhirnya mimpi gua jadi kayak ran haitani bisa kesampaian, sini kalian semua." tantang Zulian.

Sementara di alun-alun kini pasukan dari masing-masing kubu telah menuju puncak dimana banyak yang tumbang.

Arya yang terdesak dibantu oleh Aryan dan geng kelas sepuluh nya yang juga membantu para eksekutif Azure.

"Hai, saya Aryan."

"Halo, saya Arya makasih ya bantuan nya."

Mereka berdua tersenyum lalu melanjutkan menghabisi para kroco dengan mudah nya.

Di sisi lain Tiano dan Demian mengalami kondisi yang sama-sama babak belur namun tidak ada di antara mereka yang mau mengalah.

"WOAHH, gue gak akan kalah lagi cukup dengan si Fathan." gumam Tiano.

"Hah, gue juga gak mau kalah dari orang banci." ejek Demian.

Adu pukulan menjadi puncak duel mereka dimana mereka saling memegang tangan lawan dan bergantian menyerang.

Sampai akhirnya Demian yang tidak kuat menggenggam di tarik Tiano dan serangan terakhir nya menumbangkan Demian yang terpental jauh.

Begitu juga dengan Berry dan Ridwan yang telah selesai, mereka bertiga berkumpul lalu terkapar bersama dan menertawakan perang kali ini.

Ragna menerima bombardir serangan Fino dan keadaan mereka berbanding terbalik dimana Fino tidak terlalu parah.

"Jadi ini alasan kenapa geng kalian namanya Monster ya, pemimpin nya ganas begini."

"Hehehehe, terimakasih pujian nya."

Ragna lalu kembali menyerang Fino dan satu pukulan dahsyat nya menghantam perut Fino yang seketika merintih kesakitan.

Pukulan itu hanya dia rasakan dari Sanca dan belum ada orang yang mempunyai kekuatan yang sama dengan top satu itu.

Dengan susah payah Fino kembali tegar dan mengahadapi Ragna yang sekarang masuk mode serius nya.

Serangan demi serangan di lontarkan Ragna yang tidak bisa ditahan lama oleh Fino, Ragna pada akhirnya memenangkan pertarungan sengit nya dengan susah payah.

Namun karena serangan Fino yang mematikan akhirnya dia jatuh pingsan tepat di depan Fino yang juga tak sadarkan diri.

"Hey, dia pingsan rel." ucap Kiani.

"Kayak nya si dia lawan yang paling kuat yang pernah Ragna hadapi kan?"

Kiani dan Farrel yang baru datang lantas membawa Ragna ke tempat yang aman.

Fathan memacu kendaraan nya karena tidak mau melihat sahabatnya dalam keadaan parah.

Namun saat sampai di sana dia melihat Zulian yang tengah asyik menghajar anak Gagak Hitam.

"HEI ANAK GOBLOK!" teriak Santo menghentikan perkelahian.

"Nah, pemain inti nya telah datang." ujar Rangga.

Zulian melepas satu anak yang babak belur lalu jongkok sambil memandangi mereka.

Fathan menegur nya agar tidak bertindak sendirian lagi karena dia dan yang lain adalah teman nya.

"Dan teman akan selalu ada untuk membantu Jul." ringkas Fathan.

"Jadi jangan main sendiri lagi ya Jul." tegur Irham.

Pasukan Black Crystal a.k.a SMA Permata bersiap begitu juga dengan Gagak Hitam dimana Rangga beserta dua ajudan nya turun ke medan pertempuran.

Zulian senang akhirnya pertarungan yang lebih serius akan terjadi lalu Fathan beserta yang lain bergabung dengan nya.

"HANCURKAN MEREKA." seru Santo.

"BUNUH MEREKA." balas Rangga.

Mereka semua berlari kecuali Zulian yang berjalan dengan santai sambil membabat musuh nya dengan tongkat.

WEAK SCHOOL II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang