--------------------------------------------------
Sorry for typos and happy reading.
--------------------------------------------------
- LIMA -
Sisa-sisa tangisan itu masih ada, Suzy masih terisak kecil meski air matanya sudah berhenti mengalir. Myungsoo pun sudah melepaskan kedua tangannya, namun sang pria masih duduk di hadapan.
"Bukankah sebelumnya kita sudah membahas ini, kenapa kau membicarakannya lagi?" Myungsoo masih ingat saat Suzy berkata dia ingin tinggal lebih lama, dia pikir pembahasan mereka berakhir di sana.
Suzy mengusap wajahnya yang sembab, masih dengan isakan yang tersisa dia bicara, "entah kenapa aku merasa seperti kau akan mengusirku dalam waktu dekat."
"Kenapa kau berpikir begitu?"
"Kau..." Suzy mengangkat kepala, menatap Myungsoo. "Sangat dingin. Tidak banyak bicara. Seperti marah."
Kalimat Suzy membuat Myungsoo menghela napas, "aku memang orangnya seperti ini?"
"Seperti apa?"
"Seperti yang kau bilang barusan."
Kepala Suzy miring, "dingin, tidak banyak bicara dan― selalu terlihat marah?" membuat tebakan, dan sepertinya benar karena Myungsoo mengangguk.
"Aku orangnya memang seperti itu."
Suzy mengusap sisa-sisa cairan bening di pelupuk mata, "kau tidak akan berubah pikiran dan tiba-tiba menendangku keluar, kan?"
"Tergantung tindakanmu."
"Aku harus bagaimana memangnya?"
"Bersikap baik dan tidak merepotkan."
"Bersikap baik itu seperti apa? Merepotkan itu seperti apa?"
Myungsoo menatap Suzy lagi, kali ini lebih lekat― "kau bertanya karena tidak tau, atau..." sebelah alis sang pria naik. Suzy kembali memiringkan kepalanya, memasang wajah polos.
"Lupakan saja." Myungsoo menghela napas singkat sembari mengambil gerak mundur, "kau bisa tinggal disini selama waktu yang kau butuhkan. Aku tidak masalah."
"Benarkah?" Mata Suzy yang sembab kini berbinar-binar, Myungsoo mengangguk.
"Jangan menangis lagi dan membuatku bingung." Suzy mengangguk berulang, "kalau kau butuh sesuatu, katakan saja padaku." Mata yang berbinar-binar itu kembali tampak basah.
"Hei! Sudah aku bilang jangan menangis."
Dengan bibir yang mengerucut menahan tangis, Suzy berucap, "aku tidak menangis." Melontarkan sebuah kebohongan. "Kenapa kau baik padaku?" Tanyanya kemudian, akhirnya bisa meluncuran pertanyaan yang sebelumnya tidak berani ia lontarkan.
Myungsoo diam, memutuskan untuk tidak menjawab.
"Tidurlah."
"Aku tidak mengantuk." Suzy menjawab cepat. "Aku terlalu banyak tidur tadi, sekarang tidak mengantuk."
Myungsoo yang awalnya ingin kembali berbaring, mengurungkan niat. Dia berbalik menatap Suzy lagi, "kalau begitu mau keluar?"
"Keluar?"
"Mencari udara segar."
Suzy tampak berpikir sebentar, namun kemudian dia mengangguk setuju.
-oOo-