DUA PULUH DELAPAN

2K 232 149
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- DUA PULUH DELAPAN -

Rasa kantuk itu hilang ketika air membasahi hampir semua tubuh Suzy, karena perintah Myungsoo akhirnya dia mandi. Ketika ia selesai dengan kegiatan tersebut dan keluar, dapat ia lihat sprei sudah terganti dengan yang baru. Myungsoo bahkan memungut pakaian mereka yang semulanya berserakan tidak jauh dari kasur.

Keluar hanya dengan dililit handuk, Suzy berdiri diam di depan pintu kamar mandi. Saat Myungsoo menatapnya, wanita itu tersenyum tipis― "aku tidak membawa baju ganti ke dalam." Ucapnya, memberitahu alasan kenapa dia keluar dengan kondisi seperti itu. Padahal Myungsoo tidak mengatakan apapun.

"Berpakaianlah, aku akan mandi sebentar." Tidak menatap Suzy lebih lama, Myungsoo bergerak menuju kamar mandi. Giliran dia untuk membersihkan tubuh. Setelahnya mereka bisa tidur dalam keadaan yang jauh lebih nyaman.

-oOo-

Saat Myungsoo berkata sebentar, itu benar-benar sebentar karena tidak lama setelah Suzy selesai memakai pakaian tidurnya, Myungsoo keluar. Duduk di karpet dekat kasur, Suzy memegang handuk kecil yang ia gunakan sebagai handuk pengering rambut. Wanita itu terpaksa mencuci rambutnya sekaligus karena dia lumayan berkeringat.

Myungsoo menghampiri Suzy, duduk di belakang tubuh sang wanita lalu mengambil alih handuk pengering rambut tersebut. Ia menggantikan kerja tangan Suzy, membuat Suzy mau tidak mau mengulum senyum. Tidak ada yang bicara diantara mereka membuat suasananya benar-benar tidak biasa.

"Kau... baik-baik saja?"

"Kau bertanya hal yang sama." Suzy ingat Myungsoo sudah bertanya demikian saat mereka selesai bercinta. Menundukkan kepalanya sedikit, Suzy memainkan jari kaki dengan kedua tangan. Mengingat apa yang mereka lakukan beberapa menit lalu membuat pipi Suzy bersemu. Dia berhasil melakukannya.

"Aku hanya mengkhawatirkan mu." Myungsoo bisa mencium harum shampo dari rambut Suzy, jujur saja ia menyukainya.

"Aku baik-baik saja." Suzy melirik singkat ke arah Myungsoo, setelahnya dia menunduk kembali. Pria itu masih mengeringkan rambut panjangnya.

"Haruskah aku membeli hair dryer untukmu?" Myungsoo melakukannya dengan telaten, "agar kau bisa mengeringkan rambut dengan cepat." Tambahnya lagi, baru merasa bahwa hair dryer itu penting mengingat Suzy mempunyai rambut yang panjang dan lumayan lebat. Dia pasti kesusahan mengeringkan rambut hanya menggunakan handuk.

"Tidak perlu." Suzy kembali memainkan jari kakinya, senyuman di wajahnya perlahan hilang dan untunglah Myungsoo tidak melihat itu. "Aku baik-baik saja mengeringkan rambut dengan handuk." Suzy hanya tidak ingin semakin merepotkan Myungsoo, ditambah lagi― dia tidak akan lama di sini. Jadi sia-sia saja membeli sesuatu seperti itu. Myungsoo juga bukan tipe orang yang akan memakai benda-benda yang demikian.

"Begitu kah?" Myungsoo menghentikan gerak tangannya, "menurutku kau sangat butuh." Suzy bisa merasakan gerak tangan Myungsoo yang menyisir dengan sisir. Mudah baginya meraih benda itu yang ada di meja kecil tidak jauh dari kasur.

Suzy tidak menjawab lebih jauh, dia tidak mungkin mengatakan pada Myungsoo alasan sebenarnya kenapa ia tidak butuh. Seketika Suzy penasaran, bagaimana reaksi Myungsoo saat ia pergi nanti? Apakah pria itu akan sedih?

-oOo-

Mood Suzy memburuk karena tiba-tiba saja dia memikirkan perpisahan antara dirinya dengan Myungsoo, agar Myungsoo tidak melihat, wanita itu sepenuhnya masuk dalam pelukan dan membenamkan wajahnya di dada sang pria. Myungsoo mengusap pinggangnya, seakan meninabobokan.

Be My Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang