DUA PULUH SEMBILAN

1.6K 239 149
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- DUA PULUH SEMBILAN -

Seoul bukanlah kota kecil, tidak mudah untuk mencari orang yang lari dari kota lain di tempat sebesar dan seramai Seoul. Namun ajaibnya, Ha Joon menemukan Suzy karena Se Kyung. Tidak kah ini lucu?

Namun― terkadang hidup memang selucu itu.

"Jadi, maksudmu― Suzy adalah adikmu yang lari dari Busan?" Se Kyung masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan. Ha Joon menunjukkan banyak foto Suzy yang ada di ponselnya, mereka berdua juga terlihat akrab. Benar-benar terlihat seperti keluarga. Ha Joon bahkan punya foto Suzy saat wanita itu remaja.

"Ada sedikit pertengkaran dengan kakak tertua, jadi dia merajuk dan lari ke Seoul." Ha Joon tidak suka bercerita tentang hal-hal yang pribadi, namun jika itu bisa membujuk Se Kyung untuk membawanya ke tempat Suzy, maka dia tidak masalah dengan hal tersebut.

"Sekarang kau sudah percaya, kan?" Ha Joon mengambil kembali ponsel yang ada di tangan Se Kyung. "Dimana kau bertemu dengannya? Kalian dekat?"

Se Kyung menenangkan dirinya dulu barang sebentar dengan tidak menjawab pertanyaan Ha Joon, tidak lama karena setelahnya dia menghela napas. "Tidak. Kami tidak terlalu dekat, tapi kami memang beberapa kali bertemu." Lingkaran pertemanan macam apa ini, Ha Joon dan Suzy adalah keluarga. Sangat tidak terduga.

"Dia baik-baik saja kan?" Se Kyung dapat melihat tatapan khawatir di mata Ha Joon, pertama kalinya dia melihat Ha Joon seperti itu. "Seperti yang kau lihat difoto, dia baik-baik saja."

"Bisakah kau membawaku bertemu dengannya sekarang?" Ha Joon duduk di sebelah Se Kyung, meraih tangan wanita itu; menangkup di depan dadanya. Dia sangat berharap Se Kyung mau mempertemukan dirinya dengan Suzy secara baik-baik. Ha Joon tidak mau menggunakan kekerasan pada Se Kyung yang lumayan membantunya selama ia di Seoul.

Se Kyung diam.

"Kau masih belum percaya padaku?"

"Aku tidak tau." Se Kyung kembali menghela napas, "mungkin aku hanya terkejut." Suzy melarikan diri dari keluarganya, itu cukup menjadi kejutan baginya. Lalu siapa Myungsoo?

"Kau kenal pria bernama Myungsoo? Kim Myungsoo."

Ha Joon yang merasa cukup asing dengan nama tersebut mengerutkan kening, "dia orang yang tinggal bersama dengan Suzy. Kau tidak kenal? Kenalan atau keluarga jauh mungkin?" Ha Joon menggeleng, "tidak. Suzy tidak kenal siapapun di luar mansion. Myungsoo? Tidak ada orang dengan nama itu yang kami kenal."

"Tapi tunggu, apa maksudmu tinggal bersama Suzy? Pria?"

Wajah khawatir Ha Joon tadi menghilang, rahangnya mengeras ketika menyadari maksud tersembunyi dari kalimat Se Kyung.

"Sialan! Ayo― cepat antarkan aku bertemu Suzy." Sifat tak sabarannya keluar. Se Kyung menepis tangan Ha Joon yang memaksanya beranjak dari ranjang.

"Kau mau membuatnya kabur lagi?" Kalimat tanya Se Kyung membuat kening Ha Joon kembali berkerut, "apa maksudmu?"

"Jika kau datang ke sana seperti ini, kau hanya akan membuat Suzy kabur lagi. Tidak bisa kah kau tenang?" Se Kyung mendengus, Ha Joon dan sifat tidak sabarannya itu. "Aku tau dimana dia tinggal, jadi tenang saja. Tidak perlu terburu-buru." Se Kyung mengangkat ponsel, "aku bahkan punya nomor ponsel Suzy. Ayo buat janji dan bertemu dengannya baik-baik."

Be My Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang