DUA BELAS

1.1K 250 71
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- DUA BELAS -

Sung Oh bangun karena dia harus ke kamar mandi. Ketika membelah ruang kamar, pria itu terkejut akan keberadaan Myungsoo yang bersandar pada pintu keluar. "Apa yang kau lakukan di sana?" Tanyanya, heran. Untuk sesaat dia menahan rasa ingin buang air kecil.

Myungsoo menggeleng kecil tanpa suara, dia buru-buru menuju ranjang. Menempatkan dirinya di atas kasur dan meringkuk. Melihat itu, Sung Oh mengangkat kedua bahu. Lebih baik dia lanjut ke kamar mandi, itu lebih penting.

Ditinggal Sung Oh, Myungsoo menatap dinding kamar motel.

"Sebenarnya apa yang aku lakukan?" Dia bicara sendiri dengan nada pelan.

Pria itu baru kembali dari kamar Suzy, yang ia lakukan disana hanyalah membuka kaos dan membiarkan Suzy melihatnya bertelanjang dada. Tidak― bukan berarti Myungsoo malu bertelanjang dada. Dia sudah biasa dilihat orang dengan keadaan seperti itu. Bahkan ketika bertarung di ring, dia dan lawannya sering tidak memakai atasan. Hanya celana pendek saja.

Namun, kenapa kali ini berbeda? Banyak pasang mata yang menonton tidak membuat dia malu, tapi sepasang mata Suzy― Myungsoo agak sedikit malu memperlihatkan tubuhnnya pada wanita itu.

"Apa karena ekspresi wajahnya?" Pria itu beralih terlentang, menerawang ke atas. Wajah Suzy tadi― mata yang melebar dengan wajah yang terkejut, kemudian berakhir memerah. Apakah wanita itu juga malu? Apa karena itu Myungsoo juga ketularan malu.

"Ada apa denganmu? Tumben belum tidur?" Entah kapan Sung Oh keluar dari kamar mandi, yang pasti sekarang pria itu sudah menaiki ranjangnya. Menempatkan tubuh di bawah selimut.

"Tadi kau dari mana? Lari?" Myungsoo melirik Sung Oh singkat, menggeleng tak kalah singkat lalu dia kembali berbalik. "Tidurlah hyung." Membelakangi Sung Oh. Kamar mereka memiliki dua single bed yang terpisah.

-oOo-

Berbeda dari hari sebelumnya, hari itu Myungsoo memulai paginya dengan berlari seperti biasa; saat ia di Seoul. Pria itu keluar dari motel tidak sepagi saat ia di apartemen. Dia akan melakukan paling tidak dua putaran, karena hari sebelumnya dia tidak melakukannya.

Pulang lari, Myungsoo langsung mandi. Malam ini dia tidak ada pertandingan, pertarungan terakhirnya di Daegu akan berlangsung besok malam. Masih belum tau akan lawan siapa dan di mana, Myungsoo tidak penasaran, Sung Oh akan mengurus masalah itu.

Di kamar sebelah, Suzy belum mandi― hanya mencuci wajahnya dan melihat tayangan shopping mall yang menjual perlengkapan masak di televisi kecil kamar. Ketika orang-orang di balik layar itu memasak, Suzy langsung meneguk salivanya. Dia lapar.

Kegiatan Suzy terganggu ketika pintu kamar diketuk, mengira itu adalah Sung Oh ―yang akan mengajaknya makan seperti hari sebelumnya― Suzy langsung berlari dan membuka pintu.

Wanita Bae itu membeku untuk sesaat. Orang yang berdiri di depan pintu kamarnya bukan Sung Oh, melainkan Myungsoo.

"Mau keluar cari makan?" Nada bicaranya seperti biasa, berat dan agak dingin.

"Kenapa?" dia bertanya karena Suzy betah diam sembari menatap dengan tangan masih memegang kenop pintu. Mengedip-ngedipkan matanya, Suzy tersadar― "ah! Tadi aku pikir Sung Oh oppa, jadi aku sedikit terkejut." Ungkapnya jujur.

Be My Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang