SEMBILAN

998 234 86
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

- SEMBILAN -

"Bukankah mereka hebat?"

Sung Oh menghampiri Suzy yang duduk sendiri sembari memperhatikan Myungsoo serta Seo Joon berlatih di dalam ring. Wanita itu melirik singkat lalu tersenyum tipis.

"Iya, mereka hebat." Pujinya, kemudian. Bersamaan dengan anggukan kepala.

Sung Oh menyondorkan Suzy minuman, "diantara banyaknya anak yang aku latih, mereka berdua adalah yang terbaik." Suzy menerima uluran minuman berperisa itu. Masih fokus melihat ke arah ring. Latihan yang cukup sengit antara kedua pria itu.

"Aku dengar kau dari Busan."

Suzy melirik Sung Oh lagi, agak canggung namun tetap mengangguk.

"Apa yang kau lakukan di Busan?" Pria Kim itu ingin mengungkit setidaknya sedikit tentang Suzy. "Belajar, kerja atau apa?" tanyanya lagi, tau kalau Suzy tidak nyaman dengan pertanyaan itu. Namun, tetap ia lontarkan.

Suzy tersenyum tipis, menunduk menatap kaleng minumannya lantas memperlebar senyuman. "Aku―"

"Kalian bicara apa?" Entah kapan latihan itu selesai, yang Sung Oh lihat sekarang, Myungsoo berdiri di hadapan mereka. Masih dengan tubuh penuh peluh. Pria itu menatap mereka berdua, berakhir dengan bertemu tatap dengan Suzy yang mendongak.

"Kau tidak apa-apa?" Sorot mata itu, Myungsoo dapat merasakan ketidaknyamanan Suzy. Dia menatap Sung Oh segera, "hyung apakan Suzy?"

"A..ku.. tidak apa-apa." Pria itu tergagap untuk sesaat, "aku bertanya sedikit saja tentangnya." Myungsoo menatap lekat.

"Aku hanya ingin tau apa yang ia lakukan di Busan, hanya itu." Myungsoo langsung menatap Suzy lagi, seakan ingin mengkonfirmasi. Wanita Bae itu mengangguk, "bukan apa-apa Myungsoo." Dia menarik kedua sudut bibirnya.

Myungsoo mengangguk singkat, "aku akan membersihkan diri dulu, setelahnya kita pulang." Ucapnya, bergerak menuju sebuah ruangan yang sepertinya merupakan ruang ganti. Beberapa saat kemudian, Seo Joon mengikuti Myungsoo; menyapa singkat Suzy dengan senyuman manis.

"Apakah aku membuatmu tidak nyaman dengan pertanyaanku?" Kembali ditinggal berdua, Sung Oh membuka suara. Dia duduk di sebelah Suzy lagi.

"Tidak. Itu pertanyaan biasa." Suzy berbohong, dia tidak nyaman karena tidak ingin menjawab. Namun, sejujurnya pertanyaan itu tidaklah sejahat itu hingga Sung Oh harus merasa bersalah setelah melontarkannya. "Di Busan― aku belajar, dan juga... kerja?" Suzy tertawa canggung, "se..perti itu."

"Belajar itu, maksudnya―"

Ponsel berdering di saat yang tidak tepat. Ketika Sung Oh mengintip ke layar ponsel, nama bos besar muncul hingga ia tidak punya pilihan lain selain mengangkat panggilan itu segera. Ditinggal Sung Oh, Suzy langsung menghela napas lega. Dia tidak ingin menceritakan tentang dirinya sendiri pada orang lain.

-oOo-

Myungsoo membelikan Suzy es krim, menimbulkan senyuman cerah di wajahnya setelah sempat agak kaku ketika mereka keluar dari tempat latihan. Myungsoo tidak tau kenapa wajah Suzy tiba-tiba kaku, apakah Sung Oh mengatakan sesuatu yang aneh? Dia harus bertanya pada pria itu nanti.

"Myungsoo." Mereka dalam perjalanan kembali ke apartemen. Pria itu melirik ke arah Suzy yang menghabiskan es krimnya sembari berjalan. "Berapa koin yang dibutuhkan untuk menggunakan telepon umum?" Myungsoo mengikuti arah pandang Suzy, wanita itu menatap ke arah telepon umum yang berada tidak jauh dari halte bus dekat dengan taman.

Be My Bad Boy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang