4. Nasi Goreng Minju

2.3K 299 35
                                    

Pelajaran lintas minat kelas MIPA tuh kali ini ada sejarah indonesia. Pak Suho selaku guru sejarah, duduk di bangku depan sambil menyimak kegiatan pembelajaran kali ini.

Kelas MIPA 5 lagi debat perihal materi, dibagi tim oposisi, afirmasi, dan tim netral. Di haruskan semua aktif ikut serta dalam debat, tapi yang adu omong cuman Jeno, Jaemin, Renjun, Giselle, Heejin dan Somi.

Emang keenam orang itu cenderung sangat aktif, Jeno yang pernah ikutan lomba debat bahasa inggris. Jaemin tuh ya emang pinter ngomong kalau sekali  berpendapat  langsung muncul ide brilian dari otaknya. Renjun tukang nawar barang dagangan jadi cincay lah debat-debat gini mah. Heejin yang notabenenya ketua osis, dalam kata lain aktivis gitulah otomatis pinter ngomong. Nahhh, Somi tuh cuman modal teriak dan nyambung-nyambungin doang, kadang kompor juga yang bikin suasana debat jadi makin sengit.

"Sssttttt, Nter? Mau biskuit gak?" bisik Minju. Dia lagi makan biskuit roma kelapa diem-diem.

Winter duduk ngedeket, dan mepet ke Minju. "Mau dong," Winter nyomot tiga biskuit.

"Chan mau gak?" tawar Winter.

"Apaan? Ketahuan Pak Suho nanti,"

"Makannya nunduk." ucap Winter sambil ngehuap satu biskuit ke mulutnya.

Sungchan ngedeketin kepalanya pada Winter sambil agak nunduk. "Suapin!"

Winter langsung nyuapin. "Ju mau lagi,"

Minju nyodorin sebungkus. "Ambil aja,"

Ketiga orang ini—Minju, Winter, Sungchan malah asik makan, alih-alih denger sesi debat.

Heeseung yang di samping Minju menggelengkan kepalanya tidak habis pikir. Padahal hatinya juga mau biskuit.







***


"JENONGGG!! MAU KEMANAAA???" tanya Ryujin.

"Kantin."

"Nitipppppp, batagor lima ribu sama aqua botol satu. Oke makasih, sama-sama. Harus mau! Tanpa penolakan."

Jeno ngangkat satu alisnya. "Duit?"

"Ada barang, ada uang. Beliin dulu lah!"

"Yeuu dasar geblek!" umpat Jeno, tapi tetep aja ngeiyain.

"Makasih Jejennn,"

Jeno, Jaemin, Hyunjin, sama cowok lainnya jalan ke kantin. Kecuali, Seungmin soalnya kalau jam istirahat pertama tuh dia isi buat sholat duha di masjid sekolah, ada Heeseung juga yang masih di kelas, karena cowok itu sifat magernya udah parah jadi males buat ke kantin.

Di bangku Minju, dia ngeluarin lunchbox warna ungu, yang isinya ada nasi goreng, sosis, sayuran, buah-buahan, sama susu kotak. Emang kebiasaan baik Minju selalu bawa bekel, daripada jajan di kantin. Minju suka kok jajan di kantin, tapi bawa bekel juga adalah hal yang wajib. Irit juga.

Minju makan sesuap, sambil liatin Heeseung yang lagi baca komik di sebelahnya.

"Hess?"

Heeseung noleh, tanpa nyaut.

Minju menyendok nasi dan mengarahkan pada Heeseung. "Makan nih, Aaaaaa! Nasi goreng buatan gue enak loh!"

Heeseung cuman diem. Tangan Minju udah pegel megang sendok di hadapan Heeseung.

"Buka mulutnya, bukan malah liatin gue. Ayokkk!!"

Heeseung mendekat dan membuka mulutnya, lalu memakan sesendok nasi goreng buatan Minju itu. Heeseung mengunyahnya, ekspresinya berubah ketika merasakan nasi goreng ini.

Minju senyum, akhirnya Heeseung mau.

"Gimana?"

"Enak!" ujar Heeseung.

Minju senyum lebih lebar. "Mau lagi?"

Heeseung menggeleng.

"Gapapa, kita makan sama-sama."

Cowok itu sebenernya gengsi, tapi nasi goreng Minju seenak itu buat ditolak. Akhirnya Heeseung ngeiyain aja.

Dan mereka makan bareng.

"Hadeuhhh!! Baru aja sebangku udah suap-suapan aja nih," celetuk Haechan. "Mau juga dong hehehe,"

Alhasil Minju nyuapin Haechan dan Heeseung, seperti emak nyuapin kedua anaknya.





 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang