49. Perihal cantik

1K 156 28
                                    

"Jake! Makann, jangan liatin gue."

Jake terkekeh pelan sembari menopang dagu dengan tangannya, menatap Winter dengan lucu ketika menyuap mi eke mulutnya. Jake gemas sendiri, ada yaa cewek se imut Winter.

"Makan aja sihh," kata cowok itu yang masih memasang senyumnya.

Winter memukul pelan lengan Jake yang duduk di sebrangnya. "Aaaaaa Jakeee!!" rengek Winter.

"Aaaaa Jakeeee..." sebuah suara terdengar dan terkesan mengejek.

Winter maupun Jake menoleh pada sumber suara. Ternyata Sungchan sudah berdiri menjulang di sini, memasang dengan tatapan sinis pada keduanya.

"Alay!" sambung Sungchan.

Winter mencibir pelan. "Dihhh ngapain lo kesini?"

Tak lama setelah itu, datang Somi. "Ehhh kok ada kalian juga sihhh??"

"Kok ada lo?" Tanya Winter.

Somi terkekeh kikuk. "Ahhh iyaa, gue pinjem Sungchan dulu ya Nterr, mau gue traktir."

Sungchan menarik lengan Somi. "Disana aja yuk, jangan gangguin orang pdkt, Som!"

Somi mengangguk mengiyakan dan mengikuti arah jalan Sungchan.

Disisi lain, Winter menatap kepergian Sungchan—bersama Somi.

"Kak?"

"Kak Winter!"

Winter mengerjap, sampai lupa kalau dia masih bersama Jake disini. "E-eh? Iya?"

***

"Lo balik sama siapa?" Tanya Jeno pada gadis rambut sebahu di sebelahnya yang sedang menikmati ciloknya.

"Huhaahh panasshh!" ucap Ryujin sambil menatap Jeno. "Kak Ross!"

"Lahhh kok bisa samaan sih? Gue juga mau di jemput abang gue."

Ryujin mendelik. "Ngikutin ae lo!"

"Lo yang ngikutin gue anjirr!!" rutuk Jeno.

"Motor lo mana?"

"Bengkel, lagi ganti knalpot."

Ryujin berohria dan keduanya memutuskan duduk di bangku depan pos satpam sambil menunggu jemputan datang.

Sementara itu, disisi lain Kak Ross. Atau Rose, kakak dari Ryujin mengendarai motor bebek sang bapak dengan kecepatan rendah.

Ketika masuk ke jalan yang mengarah ke sekolah sang adik, sudah banyak murid yang berpulangan. Ada yang menunggu angkot, naik kendaraan pribadi, maupun di jemput.

"Anjir ni motor kagak bisa cepetan dikit apa? Gue gas daritadi kagak cepet jalannya." Ucap Rose.

Sesampainya di sebrang jalan, Rose menghentikkan motornya menatap kea rah gerbang sekolah utama, barangkali sang adik menunggu disitu.

"Waduhhh anak SMA sekarang cakep-cakep euyyy!" ucap Rose sambil memperhatikan satu per satu anak cowok yang keluar dari sekolah. Lalu, sedetik kemudian ia menepuk pipinya. "Sadar Ros, mereka berondong!"

"WOYYY KAK ROSSS LAGI NGAPAIN???"

Rose menoleh sesaat pada seorang gadis cantik yang menghampirinya—bersama lelaki tinggi, hidung mancung, pokonya ganteng kata Rose dalam hati.

"Ehh Minju? Gue lagi nunggu si jamet nih. Kemana tuh bocah? Mangkal dulu kali yee?"

Minju terkekeh pelan. "Gatau dahh, tadi sih beli cilok dulu katanya."

"Ohhh gitu, ehh samping lo siapa namanya? Tinggi bener!"

"Dia Heeseung kak,"

"Pacar lo yee, dasar!! Masih sekolah dah pacaran aja. Gue kalah nih kagak laku-laku!" potong Rose.

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang