23. Lomba

1.1K 199 32
                                    

Met baca^^



"GO AJUN GO AJUNNNN!!"

"YIRENNNN SEMANGATTTT!!!"

"Junkyu. Gigit sendoknya pake gigi, jangan bibir." teriak Karina.

"Sakit," ringis Junkyu.

"Semangaaaat." teriak Minju.

"Jadi gini kak. Nanti kalian sampe garis itu, terus dilanjut sama temen kalian buat ke finish. Paham?" ucap osis yang masih kelas sepuluh.

"PAHAMM!!!"

"Yiren? Tunggu aku menghampirimu sayang..." teriak Junkyu.

"Gigit yang bener itu sendoknya biar kagak jatoh, jangan sayang-sayang dulu." ucap Yiren dari sana.

Junkyu mengangkat tangannya membentuk 'oke'.

"1...."

"2...."

"Ti..."

Junkyu jalan duluan.

"Kak Junkyu jangan dulu."

"Yaelaaah lamaaa ngitung doang jug—"

"Tigaa....."

"Ehh bangke. Gue ditinggal."

"BURUAN JUNKYUUUUU IHHH!!!" teriak Lia kesal.

Untuk peserta lomba balap karung, joged balon, dan makan kerupuk silahkan pergi ke lapangan basket.

Untuk yang tarik tambang akan di adakan setelah lomba kelereng.

"Lia? Ayok." ajak Jeno sambil menarik baju olah raga Lia.

Lia yang lagi berdiri sama Minju menoleh pada Jeno.

"Gausah tarik elah. Gimana kalau gandengan aja? Hehe." ujar Lia.

Jeno merollingkan matanya malas. Lalu menepuk jidat Lia.

"Ayok buruan," tapi Jeno akhirnya menggandeng tangan Lia.

"Minjuu nonton gueee ayooo!"

"Oke. Gue mau cari Winter dulu, nanti kesana!"

"Mau kemana?" tanya Heeseung yang baru saja menghampiri Minju.

"Ehh jadi suporternya Lia Jeno yuk,"

Heeseung mengangguk lalu ikut berjalan bersama Minju.

"Tapi mau cari Winter dulu,"

"Gausah kita aja." Heeseung menahan lengan Minju.

"Ohh yaudah ayok!"

Mereka berdua mencari keberadaan Lia dan Jeno, ternyata mereka ada di nomor urut 3. Tapi lagi siap-siap pake helm dan karung.

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang