8. Warung belakang

1.6K 218 7
                                    


"Pulang sekolah mau kemana?" tanya Karina.

"Shopping lah, mau beli liptint gue," ujar Yiren.

"Yaudah sekalian, gue juga mau beli parfum nih," sahut Somi.

"Jel? Ikut yuk."

"Enggak ah!"

"Napa sih? Ikut aja ayooooo!!!"

Giselle berfikir sejenak, tapi dari pada pulang cepet ke rumahnya, mending ngikut aja gak sih. Lagian dia males banget pulang ke rumah.

"Yaudahh!"

"Yesss,"

"Naik apa?"

"Nanti lo boncengan sama gue, santuy!" ujar Yiren. Giselle ngangguk lagi.

"Ehh nanti tanggal 12 mau penilaian renang, ke naevis waterpark." ujar Giselle.

"Dimana tuh?"

"Daerah pegunungan gitu," ujar Giselle. "Kemaren bendahara kelas 11 pada breefing bareng sama Pak Chan, nentuin tempat buat penilaian renang!"

"Dingin dong?" tanya Somi. "Aduhh gue mau bawa jaket tebel,"

"Ihh kalo dingin begitu gak bisa lama-lama renang dong. Ahhh gaseru!" kata Yiren.

"Ya emang tujuannya buat gak lama-lama, kan cuman penilaian doang. Seninnya kan UTS, takut kita kecapean mungkin."

"Kenapa gak abis uts aja, sekalian refreshing?"

"Protes sana ke Pak Chan!"

_

Dari arah lapangan basket, ada Nakyung dan Haechan yang lagi liat anak cowok si Sungchan, Renjun, Hyunjin, Felix lagi main basket bareng kakak kelas,

Haechan dan Nakyung sambil makan cilor yang tadi dia beli.

"Kak Yeonjun ganteng amat ya," ucap Nakyung sambil menyuap cilor. "Ehh yang gue pedes banget,"

Haechan langsung noleh dan nukerin cilor dia sama cilor Nakyung. Tadi yang Haechan dikit doang pedesnya. "Belum gue makan kok,"

"Terus elo pedes banget berarti?"

"Gapapa, gue suka semua rasa."

Nakyung ngangguk aja. Terus lanjut makan.

"Itu kenapa sih Renjun ikutan? Udah tau badan pendek, gak pantes main basket!"

Haechan ketawa. "Lebih pendek elo kali,"

"Dihh kalau di bandingin Sungchan, kaya tiang listrik vs tongkat pramuka."

"Wahhh parah, kalau Renjun denger bahaya."

"Gak takut gue, cowok sok galak begitu, cihh!!"

Dari lapangan, Renjun yang lagi dribble bola terus masukin ke ring. Semuanya bersorak, terkecuali Nakyung.

"Kecil-kecil cabe rawit lo Njun!!!" teriak Haechan.

"Cabe setan kali." celetuk Nakyung.

"Waduhh kelas lo kalah nih kak," ujar Sungchan pada Mark.

"Belom lah, tanding lagi nih gue menang!" Sungchan ketawa, Mark nepuk pundak Sungchan.

Sebenernya bukan pertandingan sih, lebih ke sama-sama gabut terus main. Ya lumayan jam kosong di akhir jam pelajaran, sambil nunggu bel pulang sekolah.

"Peganginnnn cilor gue!"

Nakyung berlari ke tengah lapangan saat pertandingan selesai, berniat buat ngasih minum buat Kak Yeonjun.

Saking semangatnya, dia sampe kesandung sendiri. Alhasil, botol minum yang agak terbuka itu tersembur ke muka orang dihadapannya.

"Anjir!"

Brukkkk

Nakyung jatoh.

Sementara orang di depannya mukanya becek karena air semburan itu.

"Renjun?"

"Lo apa-apaan sih?"

"Ya gue gatau, gue juga jatoh kan!"

"Minta maaf sama gue!"

"Hello??? Gue juga kena musibah!"

"Pokonya minta maaf! Muka gue—"

"Yaelah aer doang!"

"Apa susahnya sih minta maaf?"

"Gak!"

"Kalo cowok udah gue pukul!"

"Pukul aja, gak takut gue sama lo!"

Renjun gak mau lebih lama lagi di dekat Nakyung. Dia memilih pergi.

_

Di belakang sekolah itu rumah penduduk, dan ada warung yang suka di jadiin tempat nongkrong anak SMA ini tiap pulang sekolah. Semacam warung nasi uduk gitu, yang jualannya nenek dan kakek. Anak sini sering manggilnya Mak sama Bapak.

Beliau baik banget, makannya teras depan rumahnya sering dijadiin tempat nongkrong anak sambil gitaran. Terkadang si bapaknya juga suka ikut nimbrung sambil ngobrol-ngobrol.

Disini, ada Hyunjin, Jeno, Jaemin, Haechan, Felix, sama beberapa anak IPS lain. Selain kelimanya belum ada anak IPA lain yang nongkrong disini. Gatau ya, pokonya anak IPA di sekolah ini tuh ambis-ambis, pulang sekolah pasti bimbel terkecuali IPA 5 yang modelan Hyunjin dkk.

"Wess anak IPA nyasar disini," ujar Guanlin anak IPS 1.

Hyunjin mukul keras bahu cowok itu, tapi dengan gelak tawa. "Apaandah!"

"Na? Tumben kagak bimbel lo? Mau jadi dokter kan harus rajin belajar dong," celetuk Han pada Jaemin.

"Bacot,"

"Mak! Nasi uduk teh anget satu." ujar Haechan.

"Dua Mak dua," sambung Jaemin.

"Saya kopi, Mak. Gulanya dikit aja!" seru Felix sambil menghisap batang nikotin.

Yang lainnya pada ngegitar, ada yang mabar juga.

Gak lama Heejin lewat dengan setumpuk buku di tangannya.

"Kiwww cewek!" goda Ayen. Cowok yang lagi megang gitar.

"Sini dulu dong neng geulis?"

Heejin mempercepat langkahnya untuk menghindari kerumunan lelaki itu.

"Anak kelas gue itu, jangan macem-macem!" peringat Jaemin.

"Yaelah gitu doang!" ujar Ayen. "Baperan ah,"

"Lo godain aja modelan Somi, Karina, Yiren, itu mah gapapa." sahut Jeno.

"Gak mau! Yang ada gue di godain balik."

"HAHAHAH SA AE!"

Tbc

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang