31. Cilok

1.1K 167 25
                                    


Guys! vote dan komentar dari kalian adalah semangat menulisku<3


~♥~

"Ryu? Gue-"

"Ssttt!!" potong Ryujin.

"Jangan bilang lo mau kentut lagi?!"

"Iya!"

Jeno langsung menjauh, takut tiba-tiba di BOM. Sama seperti kali pertama dia sebangku dengan cewek ini.

"Streess ya lu!" kini suara Sungchan mengintrupsi. "Bunyinya sampe sini." tuduh cowok tinggi itu pada Jeno.

"Bukan gue anjir, noh si Ryujin!"

"Bau bangkeee!!" sahut Winter sambil nyemprotin parfum ke udara.

"Bau banget woy. Lo makan telor atau apa?" ucap Sungchan.

Ryujinnya cuman santai sambil ngunyah permen karet. "Maaf gesss,"

"Sungchan keluar yuk!" ajak Winter sambil narik tangan cowok itu.

Sungchan ngeiyain aja, daripada dia mabok karena kentut Ryujin.

Gak lama, Haechan menghampiri tapi dia santai-santai aja seperti tidak mencium bau apapun.

"Ryujin anter gue yuk ke fotokopian," ucap Haechan sambil narik baju Ryujin. "Gue dah punya surat izin keluar."

"Ayokk!!" ucap Ryujin sambil mengikuti Haechan. Namun, kerah seragamnya ditarik Jeno.

"Tarrr dulu, Ryujin!"

"Apaan, Jen?" alih-alih Ryujin yang nanya, malah Haechan yang bersuara.

"Mau nonton konser gak, Sabtu malam Minggu. Konser vierratale. Seenggaknya lo temenin gue, mau gak?"

"Lo ajak gue date?!?!" tanya Ryujin dengan raut sumringah.

Tangan Haechan langsung melepas genggaman tangan Ryujin. Cewek itu merasakan ada yang berubah dari raut wajah Haechan.

"Gak date! Mau gak?"

"Mau-"

Haechan mengembuskan napas gusar. "Eh gue sendiri aja deh,"

Melihat Haechan berjalan duluan meninggalkan keduanya. Ryujin mengejar Haechan.

"Woy Ryujin mau gak?" teriak Jeno. Tapi Ryujin tidak mengubrisnya, malah mengejar lelaki berkulit sawo matang itu.

"Chaaaannnn????"

Haechan memelankan langkahnya agak menoleh sedikit kearah kanan, melihat gadis berambut pendek yang sedang terengah-engah karena berlari.

"Kenapa ninggalin? Bukannya tadi minta anter?"

"Lo kenapa lari-lari?" Haechan mengelap dahi Ryujin dengan tisue karena keringat, tapi ngelapnya kasar.

"Eh buset jerawat gue pecah!" ringis Ryujin. "Gak usah sok-sok an sweet deh,"

"Iye, gue mah emang gak pantes sweet!"

"Emang!"

Mereka berdua berjalan menuju toko fotokopi yang terletak di pinggir sekolah.

Sesampainya di sana, mereka melihat tukang fotokopinya lagi di depan komputer sambil pake kacamata. Mukanya judes banget.

"Bang? Fotokopi 2 rangkap!"

Tanpa menyahut, abang fotokopi mengambil dokumen dari Haechan dan langsung melakukan tugasnya.

"Lo fotokopi apaan?"

"Gak tau. Punya Bu Jisoo!"

"Emang printer an kantor guru gak bisa? Di kopsis juga ada fotokopian kan kok malah kesini?" tanya Ryujin.

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang