Besok senin!
Kerjain tugas dulu baru baca, oke?***
Yeji dan Hyunjin turun dari rooftop. Merasa perasaannya sudah baikan, gadis itu memutuskan untuk kembali ke dalam kelas. Mereka berjalan berdampingan melewati beberapa lorong yang cukup sepi.
Yeji masih diam, sementara Hyunjin enggan untuk memulai pembicaraan.
"Hyunjin!"
Lelaki itu menoleh cepat.
"Gue harap persahabatan kita gak renggang setelah kejadian tadi,"
Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Iya."
"Gue tolak lo!" ucap Yeji final. Sementara Hyunjin membelalakan matanya tidak percaya. "Karena bagi gue, lo tetep temen gue sampai kapanpun."
Setelah mengucapkan kalimat yang membuat Hyunjin terdiam mematung, Yeji berjalan lebih dulu mendahului Hyunjin disini.
"Yeji! Gue akan selalu dibelakang lo, gak peduli lo mau anggap gue apa, yang jelas gue pengen jadi orang yang selalu lo butuhkan ketika lo sedih, orang yang selalu ada ketika lo seneng, dan... orang yang lo anggap gak lebih dari sebatas teman.Gue akan selalu jadi pundak untuk lo bersandar, Ji. Lo bisa cari gue ketika lo terpuruk."
Hyunjin menghela napas. "Gue terima jawaban lo dan gue gak akan maksa." lanjutnya.
Yeji menghentikkan langkahnya, namun ia tak bisa menoleh ke belakang pada lelaki itu. Entah kenapa perasaannya menghangat, namun rasa tidak enak hati juga turut ikut Yeji rasakan.
Tapi memang cinta tak bisa di paksa 'kan?
Biarlah Yeji mencintai Hyunjin dengan caranya. Dengan hanya menganggap lelaki itu sebagai teman.
"Sekali lagi. Hwang Yeji gue sayang lo!" teriak Hyunjin terdengar bergema di lorong yang sepi.
Yeji membalikkan badannya, menatap Hyunjin dengan tulus. Sebuah senyuman termanis ia tujukan pada lelaki itu. Kakinya melangkah mendekat, memberanikan untuk memeluk Hyunjin.
Hyunjin terkejut karena pergerakan Yeji yang tiba-tiba memeluknya. Hyunjin balas memeluk Yeji.
"Hwang Hyunjin, gue juga sayang sama lo—"
"Tapi sebagai teman." Potong Hyunjin cepat. "Gausah lo lanjutin, gue udah tau haha!" ucapnya sembari tertawa gamang.
"Makasih, udah mau jadi rumah bagi gue."
Hyunjin tertawa keras. "Coba aja lo nerima gue, pasti sekarang kita udah jadi couple sweet!"
Yeji menendang keras tulang kering Hyunjin.
"Aaaa iyaaa, temen kok kita masih temenan." Ucap Hyunjin.
Yeji mencambak rambut panjang Hyunjin dengan bringas.
"Woyy sakit lah anjing!" umpat Hyunjin.
"Nahhh gini aja cara lo ngomong. Gue lebih suka!" ucap Yeji.
"Emang tadi gimana?" goda Hyunjin.
"Yang tadi bikin gue mules!"
Keduanya tertawa bersamaan di sepanjang lorong.
***
"Udah sabar aja, Rin. Lo cantik banyak juga yang suka sama lo!" ujar Yiren sembari menepuk pundak sahabatnya yang sedang menangis dari tiga jam yang lalu. "Lo tau kan dia cowok kaya gimana? Lebih playboy dari si Jaemin!"
"Gak mau! Gue mau Hyunjin huhuuu hikss!" Karina menyeka air matanya kasar.
Kedua perempuan ini sedang berada di kamar Karina, ketika pulang sekolah Karina langsung menceritakan semuanya pada Yiren terkait Hyunjin mencium Yeji di rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]
Fiksi PenggemarPenghuni kelas MIPA 5 dengan berbagai karakter. Cerita ini di tulis oleh seorang author yg sok-sokan gabut padahal banyak tugas mepet deadline Rank #1 00line 25-1-2024 #1 01line 29-1-2024 #1 NCT 11-10-2022 #1 Minju 8-10-2022 #1 Heeseung 1-11-2022 #...