29. Summer Rain

1K 176 15
                                    

Hari sabtu, waktunya para murid sekolah ini ekskul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sabtu, waktunya para murid sekolah ini ekskul. Walaupun ekskul gak di wajibkan, tapi sebagian besar dari mereka mengikuti eskul disini.

Biasanya, eskul selesai jam empat sore. Sekolah menekankan agar tidak di lingkungan sekolah setelah jam 5 sore.

Tadi siang panas, tapi menjelang sore hujan tiba-tiba turun. Enggak begitu deras, tapi kalau bawa motor bakalan basah kuyup.

Gadis berkulit putih itu sengaja meneduh di parkiran sambil menunggu hujan mulai reda. Sayangnya ia kini membawa motor, dan lupa bawa jas hujan. Yiren baru pulang dari ekskul broadcast berdiri sambil memandangi hujan, tidak sendiri banyak murid lainnya yang juga meneduh disini. Ditemani oleh Shuhua juga, anak kelas bahasa yang juga ikut ekskul yang sama dengannya. 

"Kun-ge mau ulang tahun, kamu sama keluarga di undang tau. Mau datang?" ucap Shuhua.

Yiren menoleh. "Dateng kok,"

"Nanti kamu ajak Renjun yaa,"

"Dia gak tau mau atau enggak, kalau hari Minggu waktunya dia jaga toko."

Shuhua mengerucutkan bibirnya. "Dia kalau jaga toko cabang mana sih?"

"Toko yang paling deket sama rumahnya, Sha. Kamu mau apa ke toko bangunan hehe?"

"Beli lah, mau beli paku."

"Beli paku atau mau ketemu Renjun?" goda Yiren.

Shuhua menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Katanya Renjun deket sama cewek anak kelas Mipa 5 ya? Siapa?"

Yiren berusaha berpikir keras, masalahnya Renjun tuh deket sama semua cewek dalam artian teman. Cowok itu terlalu dingin buat menjalin dengan perempuan ke suatu hubungan. Buang-buang waktu katanya. 

"Siapa, Yi? Renjun dah punya pacar yaa?"

"Deket sama gue! Mau apa hah?" celetuk seseorang di belakang. Keduanya menoleh mendapati Nakyung.

"Eh, Na? Dari tadi?"

Nakyung tersenyum. "Iya nihh, ehh hai Shuhua."

Gadis bernama Shuhua itu melengos pelan. "Aku duluan ya, Yi. Salamin ke Renjun!" ucapnya lalu membuka payungnya untuk menerobos hujan.

"Hati-hati, Shaa!"

Nakyung menoleh pada Yiren, begitupun sebaliknya. "Tenang aja, Shuhua cuman kagum doang kok sama Renjun."

"Mata dia picek apa gimana sih? Kok kagum sama kulkas?" tanya Nakyung.

Yiren jelas tergelak. "Gue tanya balik. Mata lo picek apa gimana, kok mau sih deket sama Renjun, yang kata lo kulkas?"

"Siapa yang bilang?"

"Elo lah anjir hahaha,"

"Kapan gue bilang?"

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang