36. Sudah Terselesaikan?

1K 172 19
                                    

Setelah pelajaran Kimia berakhir, ada beberapa waktu kosong sebelum istirahat kedua. Anak cowok Mipa 5 pada main futsal. Kalau dipikir-pikir, gak ada capeknya udah pusing karena kimia, eh malah dibikin capek sama futsal. Susah sih kalau udah hobi, gak kuat liat lapangan nganggur dan waktu luang, langsung gas main.

"Gue mau sama Heeseung!" seru Junkyu.

"Ih teu kaci atuh!" sahut Haechan tidak setuju. Soalnya dia juga pengen sama Heeseung, tapi gak mau sama Junkyu. Karena cowok gemoy itu kurang pandai main bola, ini cuman ngisi kekosongan aja. "Gambreng aja gambreng!"

Junkyu mencuatkan bibirnya. "Gue gak ikutan lah,"

Felix langsung menyeret Junkyu kembali yang sudah berancang-ancang hendak keluar dari lapangan. "Udah ikutan aja, lo anak bawang."

"Jehhh!" Junkyu mendelik.

"Udah lo ikut aja sih, Jun. Anak cowok harus bisa main bola," kata Hyunjin.

"Gak semua." Sahut Jaemin.

"Udah ih anjirrr buruan, panas nih!" kata Renjun ngegas. "Gue wasit nya,"

"Yaudahh, hom pi la hom pim pa!"

Tim 1 ada Jaemin, Jeno, Hyunjin, Felix, dan Minkyu. Tim 2 ada Seungmin, Heeseung, Sungchan, Junkyu.

"Yeaaayyy Heeseung!!" Junkyu memeluk tubuh tinggi Heeseung, namun cowok itu menoyor pelan dahi Junkyu.

"Geli lo." Singkatnya.

"Yuhuuuuu semangatttt sayang-sayang akuuuu!!!" teriak Karina dari pinggir lapangan bersama dengan Somi, Giselle, dan juga Yiren. Hanya mereka berempat, karena yang lain memilih untuk jajan.

"Ehh tunggu, gue gak ikut main deh!" ucap Seungmin.

"Kenapaa?? Azan dzuhur masih sejam lagi." Kata Sungchan.

"Maaf, Renjun! Lo masuk tim ya," setelah itu, Seungmin berlari keluar dari lapangan.

"Yahhh jagoan gue kabur?" kata Giselle.

****

"Ehh bukannya tadi Heejin di belakang elo ya? Lo tinggal?" Tanya Minju pada Lia.

"Kagak anjir, gue juga gak tau dia kemana!"

Minju berdecak kesal, masalahnya sebelum ia ke kantin, Heejin bilang ke Minju pengen ikut gabung sama genknya-Lia, Ryujin, dan Winter. Awalnya Heejin ragu, soalnya diantara keempatnya cuman Minju yang dekat dengan Heejin, walaupun gak terlalu deket.

"Lo mau kemana?" ucap Winter sambil menahan tangan Minju. "Udah sih biarin,"

Minju terdiam sesaat. "Kalian duluan aja, ntar gue nyusul!"

"Dihh lo mahh, bisa aja telpon Heejin suruh kesini." Ujar Ryujin.

"Iyaaa sihh!"

Minju jadi bingung. "Yaudah, ayok mau beli apa?"

"Nahh gitu dong, lagian ngape sih lu, aneh gitu gelagatnya?" Tanya Ryujin.

Minju menggeleng. "Gue ngerasa ada yang gak beres antara Heejin sama Jaemin."

Winter mendenguskan hidungnya. "Udah sih biarin, gausah ikut campur urusan orang. Belum move on ya lo sama Jaemin?"

Minju melotot sambil memukul lengan Winter. "Hah! Udahlah anjir."

"Yakan siapa tau," kata Winter.

"Minju udah move on, lagian ngapain gamonin cowok buaya kaya si Nana." Sahut Lia.

Ryujin mengangguk setuju.

Ada benarnya sih perkataan Winter, buat apa ia ingin tahu urusan orang.

****

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang