17. Nilai

1.2K 198 23
                                    


Setelah ujian tengah semester selesai, gak ada yang namanya libur dan tetep belajar seperti biasanya.

Gak kerasa udah tiga bulan berlalu, mereka gak terlalu peduli sama nilai UTS sih, sama aja kaya ulangan biasanya. Kecuali Heejin, si perfeksionis yang harus dapet nilai sempurna.

"Kenapa?" tanya Jaemin yang duduk di sebelah Heejin yang daritadi keliatan gelisah.

"Gimana kalau nilai ujian Minkyu lebih gede dari aku ya, Jaem?"

"Ya gak masalah! Minkyu juga kan pinter,"

Heejin mengembuskan napas gusar.

"Hei ini cuman UTS, lagian gue percaya nilai lo pasti bagus!"

"Pas ngerjain fisika, aku salah pake rumus, biologi aku ada yang keliru pas bagian sel hewan, kimia aku gapaham itu soal apa, matematika aku salah nulis nilai sinus 45 derajat. Arggh—"

"Sssttt. Yang udah selesai gausah dipikirin lagi!"

"Aku takut Mama aku marah, Jaem."

"Gak bakal. Mama lo pasti bangga!"

Andai saja Jaemin tahu, Mama Heejin tuh kaya gimana.







Disisi lain, di koridor dekat lapangan basket. Nakyung dan Haechan berjalan bersama sambil lirik-lirik ke anak kelas 10 yang lagi olahraga materi basket.

"Lee Nakyung, Lee Haechan!" panggil Bu Jisoo. 

Haechan sama Nakyung yang abis beli pop ice langsung mendekat pada wali kelas mereka.

"Iya, Bu?" tanya Nakyung.

"Abis istirahat pelajaran ibu kan? Tolong nanti ambilin buku paket biologi di perpustakaan yaa,"

"Okee siap ibuuu!" ucap Haechan. "Sekarang aja yu ambil nya."

"Boleh-boleh! Makasih ya nak, nanti ibu ke kelas."

"Baik ibu..."

Setelah Bu Jisoo kembali ke kantor, Nakyung dan Haechan berjalan menuju perpustakaan. Sebelum masuk, keduanya membuang pop ice yang sudah tinggal sedikit, karena di perpus gak boleh bawa makanan.

"Di rak mana ya?" tanya Haechan.

"Hng—gue juga gatau, belum pernah ke sini hahaha!" jawab Nakyung.

"Sama woy, asing banget disini. Aura-aura anak ambis bercampur dengan kaum wibu terasa kuattt!"

"HAHAHA BENER YA!"

Tak lama, Haechan memegang perutnya. "Astaga, Naa... Gue pengen boker!"

"Lahhh terus bawa buku gimana?"

"Gue gak kuatttt," ujar Haechan sambil meringis. "Gue bakal nyuruh anak kelas buat bantu lo nyari buku disini, gue mau ke WC dulu nih. Bye!"

"Woy Chann????" panggil Nakyung kencang, ketika Haechan sudah melesat pergi.

"Sssssstttt!!!" ujar penghuni perpus serempak, dan menatap sinis pada Nakyung.

Nakyung senyum canggung. "Maaf kakak!"

"Kenapa gue tersesat di ruangan iniii Mamaa?" batin gadis itu sambil melihat sekeliling perpustakaan.

Kenapa AC nya lebih dingin? Kalau Nakyung disini lebih lama, bisa-bisa dia tidur.

"Aduhh Heejin mana lagi? Biasanya tuh anak gak pernah absen belajar disini?" gumam Nakyung.

Gak lama kemudian, seseorang berdeham cukup keras di belakang Nakyung.

 Class || 00line-01line ✔️ [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang