PROLOG

340 24 2
                                    

Kalila berhasil mendapatkan kunci untuk membuka pintu keluar. Kendati demikian, betulkah apa yang digenggam adalah kunci yang tepat? Ia tetap mencoba dengan pilihannya.

Sudah beberapa pekan belakangan Kalila banyak melakukan istikharah sampai akhrinya ia memilih memantapkan pilihannya untuk keluar dari pekerjaan yang selama hampir setahun berhasil menghidupi keluarga.

Awalnya Pak Bagus menolak pilihan Kalila sebab ia adalah karyawan yang sangat kompeten dan memiliki kinerja yang sangat baik. Setelah perempuan itu menjelaskan perihal satu dan lainnya, pimpinan redaksi itu melunak. Banyak pihak yang menyayangkan tindakan Kalila yang terlihat gegabah, namun nyatanya ini yang terbaik, sebab Kalila tak bisa membagi waktu antara kompetisi dan pekerjaan yang super padat sebagai editor media olahraga. Memperjuangan impian adalah tekadnya.

Meskipun begitu, Kalila tak mau membebani semuanya pada Eyang. Ia lantas sibuk mencari lowongan kerja paruh waktu agar bisa mengimbangi kesibukannya dan menemukan sosok Alshad—Sang penghuni kosan samping rumah. Ia membantu Kalila untuk bekerja di kafe tempatnya bekerja.

Sebelum menutup hari, Kalila datang ke Poo-Poo Cafe untuk sekedar mengisi perut sembari membahas pekerjaan barunya di kafe tersebut, tepat sebelum gadis itu memulai kegiatannya sebagai peserta The Author's Indonesia.

Alshad sempat ke belakang karena masalah perutnya. Ia hanya meninggalkan dua porsi zuppa soup di meja. Kalila mengambil satu dan memakannya hanya dengan garpu yang dibawa Alshad.

"Garpu?" Kalila melirik milik Alshad yang ternyata juga garpu "Mana bisa makan pake garpu doang? Tuh anak gimana, sih?" Ia menggaruk belakang kepala yang tak gatal.

Terpaksa Kalila memakan zuppa soup dengan garpu kecil. Apada awalnya nampak mudah saat garpu itu menyentuh kulit yang menutupi sup tersebut. Namun saat menyentuh kuah kentalnya, kesulitan baru terasa. Belum sempat mengambil pelayan, tiba-tiba seseorang meletakkan sendok kecil di atas meja.

"Dimana ada sendok, pasti ada garpu. Mereka ditakdirkan bersama".

Suara itu? Kalila terpekik mendengar suaranya. Suara lembut yang sangat familiar di telinga. Mungkinkah?.

Perlahan mendongak ke atas. Rasa canggung penuh kejut berkepanjangan itu semakin menjadi saat kedua pasang mata itu saling bertemu. Tatapan hangat, senyum yang manis. Gurat wajah yang baru saja kutemui sejak lima tahun lalu. Pertemuan yang sudah diniatkan agar tak berkelanjutan. Tapi apa ini? Kalila dan Rayden kembali bertemu?.

Masa lalu nan pedih itu tak kan pernah bisa diubah. Tak kan pernah ingin dikenang dan tak bisa terulang. Semua kesakitan di masa lalu kan membaik, bahkan bisa dirangkai kembali dengan alur cerita baru seiring dewasanya seseorang serta ketaatannya pada Sang Illahi Rabbi. Tapi ada kepercayaan yang harus digenggam. Sedang kepercayaan itu bagai kaca yang bisa pecah kapan saja. Sanggupkah?.

"Akhirnya aku sadar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya aku sadar.. aku dan kamu memang ditakdirkan untuk mengarungi hidup di dunia yang sama meski badai sempat memisahkan. Apakah ini saatnya untuk pulang?"—Kalila.

"Selama ini, aku tak pernah punya tempat untuk kembali. Dan kini aku sadar, bahwa kamulah rumah tempatku kembali. Aku sudah berkelana terlalu jauh, aku ingin pulang"—Rayden.

Rindu..

Hati ini punya ruang kosong disaat merindu. Rindu itu menyakitkan, sebab kerinduan kan hadir saat jarak memisahkan. Ego melumpuhkan dan epilog menamatkan kisah yang sempat terukir bersama.

Bisakah membangun kisah baru tanpa ada yang terluka?.

Tidak yakin.

Ingin kembali tapi terlalu takut.

Sejauh apapun kita berkelana, nyatanya sendok dan garpu akan selalu ditakdirkan berada di atas piring yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejauh apapun kita berkelana, nyatanya sendok dan garpu akan selalu ditakdirkan berada di atas piring yang sama.

***

#Note:

Kisah ini mengambil latar belakang lokal. Di Jakarta. hanya saja, author mereprentasikan karakternya dengan idol Korea.

- Kim Sejeong as Kalila

- Yoon Dowoon (Day6) as Rayden

- Oh Sehun (Exo) as Jordan

- Tzuyu (Twice) as Yasmin

- Wonpil (Day6) as Alshad

- Jaemin (NCT Dream) as Ochan

Jangan lupa juga follow instagram @ayannadhee for more info. Tunggu trailernya juga, ya~

Dan juga.. disini sejeong as Kalila ceritanya berhijab ya.. anggap aja gitu deh 🤪

Ingin Pulang (Colher E Garfo)| Dowoon, Sejeong, SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang