Kring.
Suara pintu kafe terbuka, bel pintu berbunyi bersama masuknya derap langkah kaki seorang gadis manis nan jelita pemilik lesung pipi. Sayup-sayup suara musik RnB samar terdengar menyenangkan.
"Kak Kal!" Sapanya saat menemukan Kalila tengah membersihkan satu meja di sudut tempat.
"Oh? Yasmin" Kalila berbalutkan celemek itu langsung menghampiri "Aku taruh ini dulu, ya".
Perempuan mungil berbalut tudung islami itu lantas kembali dalam beberapa saat setelah meletakkan perkakas kebersihannya dan mengambil tempat di depan Yasmin.
"Udah lama ya kita nggak ketemu" Yasmin memulai obrolan "Aku baru pulang dari Bangka".
"Untuk syuting film?" Tanya Kalila memastikan.
Yasmin mengangguk, kemudian menikmati coffe latte-nya dan kembali menyambung banyak obrolan ringan yang sebagian memang tidak begitu penting. Perempuan memang seperti itu.
"Ah, iya. Bulan depan Kak Rayden datang lagi" Kalimat yang tersemat dari Yasmin sempat membuat keteduhan di mata Kalila mendadak beriak "Alhamdulillah belakangan ini Indonesia sudah bisa mengadakan Moto GP di Mandalika" Sambung Yasmin lagi.
"Ah~" Hati Kalila berdesir. Terlebih saat matanya tak sengaja membidik satu cincin di jari manis gadis itu.
"Makanya aku datang ke sini untuk sekalian ngajakin Kak Kal buat nonton balapan bulan depan. Takutnya kalau aku bikin janji lewat chat doang nanti kelupaan".
Kalila tak menjawab. Ia masih menerawang banyak hal. Semua yang ada di hati dan pikirannya seolah tak memiliki jalan keluar. Buntu. Pintu-pintu itu tertutup. Ia bahkan tak mengerti kenapa harus gelisah.
"Kak? Kak Kal?" Berkali-kali Yasmin menyadarkan lamunan Kalila.
"Ah!" Sadarnya.
"Gimana? Kira-kira bulan depan bisa nggak? Kita ke Lombok bareng".
Kalila nampak tak leluasa untuk tersenyum "Eungg.. nggak tau, deh".
"Ok.. pikir-pikir dulu. Nanti langsung kabarin aku. Soalnya kita perlu pesan tiket ke Lombok, kalau nggak dari sekarang kapan lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingin Pulang (Colher E Garfo)| Dowoon, Sejeong, Sehun
Fanfiction#1 Pangeran Impian (15 April 2022) "Sendok dan garpu selalu ditakdirkan di atas piring yang sama". Semula, Kalila dan Rayden tak pernah mengenal jarak. Namun setelah ikrar sehidup semati itu tersemat, semuanya mendadak berubah. Pernikahan tak seinda...