#1 Pangeran Impian (15 April 2022)
"Sendok dan garpu selalu ditakdirkan di atas piring yang sama".
Semula, Kalila dan Rayden tak pernah mengenal jarak. Namun setelah ikrar sehidup semati itu tersemat, semuanya mendadak berubah. Pernikahan tak seinda...
Rayden menyadari bahwa ia bangun sedikit kesiangan. Biasanya ia sudah melakukan kegiatan setelah sholat subuh, kini justru memilih untuk melanjutkan tidurnya. Setelah Rayden membuka mata, ia terduduk dan terdiam untuk beberapa saat. Melirik ke sebuah jam digital. Ia mengusap wajahnya saat terasadar bahwa hari ini adalah hari keberangkatannya ke Spanyol untuk kembali mengaspal.
Pria itu lantas bersiap-siap untuk melakukan ritual pagi. Memebrsihkan diri dan turun ke lantai bawah untuk menemui sang ibu yang ternyata masih tertidur. Rayden sempat bertanya pada Si Mbok mengenai sholat subuh, syukurlah Mama Puput sudah melaksanakan sholat. Meskipun dalam keadaan sakit, bagaimanapun juga islam memiliki banyak keringana dalam ibadah, jadi tak ada alasan untuk tidak sholat. Sebab, sholat adalah salah satu penerang kubur kelak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pun orang yang sehat menjadi penanggung jawab besar bagi pengingat ibadah orang yang sakit.
Tiba-tiba Mbak Eni, salah satu asisten di rumah mewah Mama Puput datang menghampiri "Permisi, Mas Rayden... Uhmm.. Ada tamu".
"Tamu?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah nungguin dari tadi, padahal saya sudah bilang kalau Mas Rayden lagi siap-siap hari ini mau berangkat ke Spanyol jadi ndak bisa menerima tamu" Jelasnya lengkap dengan aksen jawa.
Rayden mengerutkan kening, pasalnya ia tak punya banyak orang dekat "Dimana?".
Rumah itu terlalu besar dan luas, sehingga menuju tempat lain sangat jauh dan memakan tenaga. Mbak Eni mengarahkan Rayden ke sebuah taman samping rumah yang terdapat kolam ikan disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
