32. Egois

30 8 0
                                    

Beberapa hari kemudian, Rayden sudah bisa melewati masa kritis yang mengurung hidupnya selama 3 hari. Kini, keadaan sudah membaik. Semua berucap penuh syukur, pun pemberitaan baik juga sudah menyebar dimana-mana. Alhamdulillah.

Kini, Rayden sudah ditempatkan di sebuah ruang VIP. Dari kejauhan, Kalila menjejakki setiap lantai dan berhenti tepat di depan pintu ruangan nomor 520. Melalui kaca yang terdapat di pintu, Kalila bisa melihat ketulusan Yasmin yang luar biasa disana, mendampingi Rayden di masa sulitnya.

Sampai di waktu yang tak terduga, Rayden perlahan mampu membuka mata dengan sisa tenaganya. Pun Yasmin, Kang Adam, serta beberapa perwakilan tim langsung terperangah. Mereka segera memberikan perhatiannya. Yasmin bahkan terharu saat Rayden siuman.

Ruangan itu berbau antiseptik, meski tak begitu menyengat sudah mampu membuat Rayden terganggu. Hal yang pertama kali dilihatnya adalah langit-langit putih bersih. Menoleh dan menemukan botol infus yang menggantung, matanya mengikuti selang yang berakhir di tangannya. Setelah pandangannya mulai terang, Rayden mendengar suara-suara dari sudut lain.

"Kak Rayden" Yasmin mengusap air matanya.

"Rayden?" Semua heboh.

Pun Rayden hanya bisa menerawang segala sudut, sebab ia belum bisa sepenuhnya mencerna situasi "Ada apa ini? Kenapa lemas sekali".

"Lo habis jatuh. Crash. Disini untuk perawatan" Jelas Kang Adam.

Rayden menyipit "Apa aku lagi balapan? Kapan?" Ia terkejut dan ingin memastikan keadaan. Bangkit dari tidurnya, menghentakkan semua orang.

"What are you doing? Rayden.. currently you are not in a good condition" Kata Pimpinan dari Tim Honda.

Tapi Rayden mengelak dengan keras. Ia penasaran, kapan dirinya melakukan balapan? Dan tepatnya di negara mana? Pria itu masih belum bisa mengerti keadaan. Ia terduduk dan hendak turun dari bangkar, namun saat membuka selimut...

Dari luar pintu, Kalila sudah tak lagi bisa menahan air matanya. Semua berjatuhan dengan sangat cepat. Seluruh matanya telah basah. Menjerit kesakitan saat teringat penjelasan Kak Rasheed.

"Sejauh ini, gimana keadaan Kak Rayden yang Kak Rasheed terima?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sejauh ini, gimana keadaan Kak Rayden yang Kak Rasheed terima?".

"Uhmmm. R-rayden.. mengalami gagar otak, namun tidak terlalu parah dan sudah teratasi. Tapi, kakinya harus diamputasi".

Kalila lantas memperhatikan Rayden lagi dari luar.

"Hah?!" Teriaknya. Mata bulatnya nampak semakin besar. Ada getaran disana. Detik-detik itu berlalu tanpa ada suara, sebab Rayden berusaha keras untuk mengingat kejadian "Dimana? Dimana kakiku?!" Teriaknya lagi. Urat di sekitar leher nampak mengeras.

Pun semua hanya bisa membeku. Tak punya kata-kata. Sementara Yasmin hanya bisa menggigit bibir bawahnya demi menjaga agar cairan bening itu tak asal menetes.

Ingin Pulang (Colher E Garfo)| Dowoon, Sejeong, SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang