Assalamualaikum.. Annyeong~ Udah hari jumat aja, nih.. Ketemu lagi sama Kalila, Raydan dan Jordan. Jangan lupa untuk tap vote sebelum baca dan ajak juga temen-temen yang lain buat ngikutin kisah mereka.
.
.
.
Happy Reading!
...
Matahari dan Angkasa memutuskan untuk mengarungi kehidupan masing-masing. Memilih jalan yang berbeda. Sebab, semesta memang tak menjanjikan kebahagiaan. Pun pelangi tak mesti datang selepas hujan. Sesal itu membuat Angkasa merindukan tawa Matahari.
Di suatu subuh, Angkasa merasa sepi menghembus. Kehampaan membalut setengah dari ketampanannya. Menatap langit, tempat keduanya berpijak. Sebelum Angkasa memilih tempat lain.
"Ri.. Aku sadar bahwa dirimulah tempatku pulang".
Rayden menghembuskan napas kasar. Embun yang dihasilkan menggambarkan betapa abstrak pikirannya saat ini. Ia yang berbaring di sofa kamar apartemennya mendadak bangkit. Menekuri lantai setelah menutup sebuah novel 'Tawa Matahari yang Dirindukan'. Pun di sebelah sofa terdapat tumpukan buku dengan judul serupa.
Cahaya emas semu merah telur dari matahari pagi itu menyongsong harapan. Menembus lintas gordyn sebuah apartemen yang luasnya 80 meter persegi. Membangunkan angan kelam.
"Kenapa hatiku terus berbisik jika Kalila adalah rumah untuk kupulang?" Rayden mengarahkan tangan ke dadanya. Menemukan sesuatu yang bergejolak.
Dari bluetooth speaker, tembang Semusim milik Marcell Siahaan mengalun selembut hatinya mengeja rasa yang tersimpan di palung jiwa. Dalam dan gelap.
(Bisa didengerin sebentar buat healing)
Terputar pula kenangan yang terus mendominasi. Dikala mereka pertama kenal, kedua tangan itu saling menggenggam. Menguatkan satu sama lain dalam kehidupan yang tak sempurna. Rayden kerap kali memberikan sentuhan berarti. Memeluk Kalila kecil yang rapuh.
Dan saat mereka beranjak dewasa, pikiran Kalila lebih terbuka. Tak banyak bicara, namun langsung memeluk Rayden yang masih saja tertekan karena perlakukan sudara perempuan dan juga ibunya. Kalila bergerak untuk menjadi istri yang baik.
Kendati demikian, perpisahan itu tak membuatnya tenang.
^^^
Sekeluarnya Ochan dari sekolah, ia memang dirinya yang tetap diam seribu bahasa. Tak pernah berbicara walau satu kata pada orang rumah. Mengurung diri dan keluar rumah entah kemana di saat Kakak dan Neneknya sedang sibuk. Makanpun jika ia menginginkan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ingin Pulang (Colher E Garfo)| Dowoon, Sejeong, Sehun
Fanfiction#1 Pangeran Impian (15 April 2022) "Sendok dan garpu selalu ditakdirkan di atas piring yang sama". Semula, Kalila dan Rayden tak pernah mengenal jarak. Namun setelah ikrar sehidup semati itu tersemat, semuanya mendadak berubah. Pernikahan tak seinda...