Tiga belas

802 122 9
                                    

Prilly dan Syifa berada di kamar yang ada vila, keduanya mengikuti perintah Ali untuk tidur disana malam ini. Keduanya satu kamar, syifa sudah tertidur beda dengan Prilly yang masih melek mungkin karena tadi ia paling nyenyak tidurnya.

Ia memainkan ponselnya dan mendapati pesan masuk dari nomor tak dikenal.

+62881-67xx-xxxx
Kak tolong pulang, Papi butuh lo.
Papi sakit kak, lo ga sayang sama Papi?
Gue tau Papi salah, tapi ga gini balesnya kak.
Kak please pulang.
Gue mohon kak, kali ini aja pulang.

Oke gue bakal pulang.
Dan jangan pernah nyuruh gue pulang lagi kesana nanti.

Makasih kak, Papi pasti seneng banget liat lo nanti.

Prilly keluar dari room chat tersebut dan beralih membuka sosial media miliknya. Ia stalking idolanya itu hingga ia menjerit kesenangan.

"Aaa demi apa Aliando sama Prilly Latuconsina ketemu lagi?"

Syifa menggeliat, "Pril jangan berisik." Ujarnya dengan mata yang masih tertutup.

"Syifa lo harus tau idola kita fa."

"Apa sih?" Syifa bangkit dari tidurnya, duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Aliando Prilly Latuconsina ketemu di showcase Falcon woilah nangis." Pekik Prilly.

Syifa terdiam sebentar hingga ia ikut berteriak, "Aaaa Prilly gue seneng."

Keduanya berpelukan dengan rasa bahagia yang memenuhi rongga dadanya hingga dikejutkan dengan pintu kamar yang di buka dengan kasar.

"Kalian kenapa teriak?" Tanya Ali.

"Idola kita ketemu casu." Jawab Prilly.

"Siapa?"

"Aliando sama Prilly Latuconsina."

"Astaghfirullah, ini udah malem ga usah teriak."

"Ya maaf kan kita bahagia akhirnya mereka ketemu setelah lima tahun pisah."

"Kan bisa ga usah teriak."

"Iya iya maaf casu nya aku."

"Udah mending tidur deh kalian, besok masih ada kegiatan."

"Nanti ah kita mau menyelam di Instagram."

"Terserah, kalo kesiangan jangan salahin Abang ya fa."

"Iya Abang."

Ali pun berlalu kembali ke kamarnya, sedangkan Prilly dan Syifa membuka ponselnya masing-masing membuka sosial medianya. Stalking di beberapa media yang membuat mereka semakin bahagia.

"AA Pril, mereka sempat salaman."

"Eh ini Ali sama Prilly pelukan?"

"Bukan katanya itu Bryan."

"Sumpah mirip banget sama Ali."

"Iyaiya."

"Aduh saling lirik mereka fa."

"Ih gemes pada salting."

Sujud BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang