Dua sembilan

1.6K 148 10
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, pernikahan Ali Prilly dan Alex Annisa berlangsung. Keduanya sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Pesta pernikahan mereka akan berlangsung nanti malam. Banyak keluarga besar keduanya hadir di hotel besar milik Alex.

Prilly dan Ali sudah berada di kamar pengantin mereka. Prilly sangat gugup apalagi Ali, ia yang tidak pernah sedekat ini dengan perempuan manapun.

"Aku mandi duluan ya." Ujar Ali.

"Iya mas, nanti aku siapin bajunya."

"Makasih." Sebelum beranjak Ali mengecup puncak kepala Prilly, hal itu membuat Prilly merona.

Ali berlalu masuk ke dalam kamar mandi, di luar Prilly menyiapkan pakaian untuk Ali. Setelahnya ia duduk di pinggir ranjang, jantungnya berdegup kencang, ia sangat gugup.

Suara pintu kamar mandi terbuka membuat Prilly menatap ke arah suara, disana terlihat Ali  hanya memakai handuk yang menutupi bagian bawahnya saja. Prilly merona menatap pemandangan di depannya.

"Mas."

"Kenapa sayang? Mandi sana." Ali mendekati Prilly dan mengecup bibir Prilly, bibir yang sudah menjadi candu baginya.

"Iya, itu baju kamu udah aku siapin."

"Makasih sayang." Ali kembali mengecup bibir Prilly dan membiarkan Prilly memasuki kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Prilly memegang dadanya, jantungnya masih bergetar hebat. Rasanya sangat nyaman mendapati perlakuan manis Ali. Prilly mulai melepaskan seluruh pakaiannya hingga ia naked, ia mengisi bathtub dan menuangkan sedikit sabun aroma. Ia masuk dan berendam disana. Menikmati air yang membungkus tubuh naked nya.

"Sayang." Suara ketukan pintu membuat Prilly membuka matanya, ia melihat jam yang ada di dinding menunjukkan pukul dua siang, itu artinya ia sudah berendam selama satu jam.

"Sayang."

"Iya mas bentar."

Prilly segera beranjak membilas tubuh dan rambutnya. Ia memakai handuk dan keluar, Ali menghembuskan nafas lega, "Astaghfirullah sayang kamu bikin khawatir."

"Maaf mas tadi ga sengaja ketiduran."

"Lain kali jangan gini lagi, sekarang pake baju sana, abis itu kita istirahat."

Prilly mengangguk, ia memakai pakaian dan segera tidur, disusul dengan Ali yang memeluk erat tubuh mungil Prilly. Prilly menyusupkan wajahnya pada dada bidang Ali.

"Alhamdulillah akhirnya kita sah." Bisik Ali.

Prilly mendongak menatap Ali, "Alhamdulillah mas, aku seneng banget."

Ali menunduk dan mengecup puncak serta seluruh wajah Prilly. "Makasih buat semuanya ya."

"Makasih juga mas udah nerima aku apa adanya."

Keduanya saling memeluk dan tak lama terlelap.

***

Pesta pernikahan Ali Prilly begitu mewah dan megah. Dekorasinya membuat para tamu undangan berdecak kagum. Pernikahan impian semua orang.

Ali begitu gagah dengan tuxedo serta jas yang membalut tubuh tegapnya, begitupun Prilly yang begitu cantik dan anggun dengan gaun serta hijabnya.

Tamu undangan yang sangat banyak, merupakan rekan bisnis Ali, Prilly, Altaf, Alex, Abi dan Yulia. Tamu mencapai dua ribu undangan.

"Selamat ya Prilly, Ali buat pernikahannya."

"Makasih Mita."

"Selamat ustadz Ali, samawa."

Sujud BersamakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang