19🌟

22K 986 166
                                    

Sebelum membaca, aku ucapkan Terima Kasih banyak atas antusias kalian terhadap cerita ini🤗💖

Tembus 210 vote aku up part selanjutnya>>>

》Happy Reading《

Setelah menerima pesan seperti itu dari Eki, perasaan Bintang mendadak cemas. Bintang berbalik menatap Bulan yang tengah mengguyurkan air minumnya pada kedua gundukan tanah itu secara bergantian.

"Biar Ayah sama Abang gak haus lagi," ujar Bulan kemudian menutup botol minumnya yang sudah kosong dan memasukkannya ke dalam tas.

Bintang menghampiri Bulan setelah memasukkan ponselnya ke dalam saku jaket.

"Udah selesai belum?" tanya Bintang memastikan.

"Udah nih, yuk pulang!" ajak Bulan seraya beranjak berdiri.

Bintang mengangguk dan tanpa aba-aba dia segera menggenggam tangan Bulan untuk menuju tempat dimana motornya terparkir.

"Pake dulu!" Bintang memberikan jaketnya pada Bulan.

Sedangkan dirinya mulai mengecek seluruh body motornya karena firasatnya mengatakan jika ada sesuatu dimotornya. Dan benar saja, Bintang menemukan sebuah benda kecil dengan lampu yang terus berkedip-kedip. Itu adalah GPS untuk memantau kemanapun motor Bintang pergi. Entah siapa yang memasangnya.

Bintang menggenggam erat benda kecil itu sebelum ia menjatuhkannya dan menginjak-injaknya hingga hancur.

"Apa itu?" tanya Bulan yang penasaran terhadap benda yang sedang Bintang hancurkan dengan kakinya.

"Kecoa," jawab Bintang sekenanya.

Kemudian Bintang naik ke atas motornya dan memberikan Bulan helm, namun ponsel Bulan tiba-tiba berdering di dalam saku bajunya.

"Bunda, sebentar." Bintang mengangguk mempersilahkan Bulan untuk mengangkat telpon terlebih dahulu.

"Hallo Bunda, ada apa Bun?" tanya Bulan.

"Emangnya Bunda mau kemana?" tanya Bulan lagi yang membuat Bintang jadi penasaran.

"Bulan takut kalo sendirian, Bunda," lirih Bulan yang tidak bisa membayangkan jika nanti malam ia di rumah sendirian.

"Yaudah deh," pasrah Bulan.

"Dahh Bunda," balasnya sebelum mematikan panggilan.

"Kenapa?" tanya Bintang langsung.

"Hari ini Bunda berangkat ke luar kota, katanya ada Client yang booking baju dari butiknya Bunda. Jadi nanti malem Bunda gak pulang, dan Bulan sendirian," jelas Bulan yang bermaksud mengadu pada Bintang.

"Oh, buru naik ini udah sore!" ujar Bintang tanpa menghiraukan Bulan yang terlihat cemberut.

Bulan segera naik dibantu dengan tangan Bintang yang senantiasi selalu menjadi pegangan untuk dirinya saat naik ke atas motor.

Setelah itu motor Bintang berlalu dari pemakaman, dan dari kejauhan kedua orang yang sempat memata-matai Bintang tadi sebenarnya belum pergi dan sekarang mereka akan mengikuti Bintang tanpa diketahui.

Tepat pukul 16.30 motor Bintang sampai di halaman rumah Bulan yang lumayan megah.

Entah kenapa perasaannya sedari di makam tadi sampai di rumah Bulan terasa tidak enak, hingga membuat Bintang celingukan merasa jika ada seseorang yang tengah mengawasinya.

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang