Extra Chapter

20.4K 640 94
                                    

Holla ALDER'S kuuu.... Kembali lagi dengan akuuu, maapin yaa karena sudah menggantung kalian, hehe. Ternyata ALDER'S kuuu serem-serem juga yaaaa, tapi tidak apa menurutku itu lucu, wkwk.

Terimakasih karena masih stay di sini dan setia menunggu aku yang hobi ngaret iniii, love you banyak banyak ALDER'S kuuu😙❤️🫂

》Happy Reading《


Kini Bulan, Chandra dan juga Bunda Aliza sudah sampai di rumah sakit tempat Bintang dirawat. Bulan berjalan tergesa-gesa menghampiri resepsionis untuk menanyakan ruang rawat Bintang diikuti Bunda Aliza yang mendorong kursi roda Chandra.

Setelah diberitahu letak ruangan Bintang, ketiganya segera ke sana. Dan saat Bulan sampai di sana, di depan ruang rawat Bintang terdapat seorang wanita dan laki-laki yang seumuran dengan Bundanya.

Kedatangan Bulan beserta Chandra dan Bunda Aliza tentu saja membuat sepasang orang itu terkejut, terlebih saat wanita itu bersitatap dengan Bundanya.

"Aliza?" tunjuk wanita itu pada Bunda Aliza yang juga sama-sama terkejutnya.

"Bulan? Kamu beneran Bulan sahabatku?" tunjuk Aliza balik pada sosok itu.

Dan terjadilah aksi saling peluk antar sahabat yang sudah lama terpisahkan.

"Bagaimana kabarmu Aliza? Selama ini aku mencari keberadaanmu. Setelah menikah, dan kamu ikut dengan Suamimu. Aku jadi kehilangan kabarmu, aku mencarimu selama ini Aliza!" ujar Wanita itu seraya menumpahkan kerinduannya pada sang sahabat.

"Aku baik, Bulan. Justru aku juga mencarimu. Maaf jika aku sempat hilang kabar, saat itu aku sempat kehilangan ponselku, jadi aku juga kehilangan nomormu. Lalu bagaimana kabarmu?" Aliza mengurai pelukannya dan menatap teduh sahabat lamanya itu.

"Aku baik Aliza, tapi. Tapi Putraku sedang tidak baik-baik saja," ujar Bulan dengan sendu.

"Putramu? Apa yang terjadi dengan Putramu, Bulan?" tanya Aliza sampai lupa jika tujuannya kesini adalah untuk menemani Putrinya menjenguk sang kekasih.

Chandra yang melihatnya hanya menyimak saja, dan sedikit bingung juga karena nama wanita itu sama seperti nama Adiknya, begitu juga dengan Bulan yang dibuat tidak mengerti apa-apa.

"Bunda?" panggil Bulan membuat semua atensi mengarah padanya.

"Ah, Bunda sampai lupa! Yasudah kita ke ruangan Bintang sekarang juga yah? Sebentar Bunda pamit dulu," ujar Aliza membuat Putrinya sekaligus sang sahabat menatapnya bertanya.

"Dia putrimu Aliza? Dia sangat cantik, sama sepertimu. Dan apa tadi? Ruangan Bintang? Tunggu, apa Bintang yang kalian maksud adalah Putraku?" tanya Bulan seraya menatap sepasang ibu dan anak di depannya secara bergantian.

"Bulan? Apa maksudmu?" tanya Aliza yang terpotong oleh keluarnya Langit dari dalam kamar rawat Bintang.

Langit yang baru saja keluar dibuat terkejut melihat kedatangan Bulan dan juga Bunda Aliza serta Chandra.

"Bulan?" panggil Langit yang sengaja mengeraskan suaranya hingga membuat seseorang didalam ruangan itu sedikit terkejut dan bersiap-siap.

"Langit? Kasih tau Bulan gimana keadaan Al? Al baik-baik aja kan?" cecar Bulan pada Langit dengan pertanyaannya.

Langit berdehem sejenak seraya menatap kearah Chandra yang juga tengah menatapnya bertanya. Langit kembali menatap Bulan sembari meringis pelan.

"Al masih belum sadarkan diri, Dokter bilang Al terkena geger otak karena benturan yang keras saat kecelakaan tadi. Dia juga sempat kritis karena kehilangan banyak darah, tapi untungnya Dokter segera lakuin transfusi darah. Dan sekarang Al masih belum ada tanda-tanda buat sadar." jelas Langit membuat Bulan kembali menangis.

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang