Sebelumnya, aku ucapkan terima kasih karena antusias dari kalian untuk cerita ini🤗💖
》Happy Reading《
Sepulang keempat anggotanya, Bintang memilih untuk bersantai di ruang tamu, karena ini adalah satu-satunya tempat untuk ia bisa beristirahat. Karena apartmentnya hanya ada satu kamar + kamar mandi dan sebuah dapur minimalis.
Baru saja Bintang merasa tenang, dan baru saja Bintang bisa santai, namun itu semua tak berlangsung lama saat ia mendengar suara nyaring dari dalam kamar. Membuat Bintang segera berlari untuk melihat apa yang terjadi.
Saat membuka kamarnya Bintang melihat Bulan yang tengah meringkuk ketakutan di atas tempat tidur sembari memukul-mukul kepalanya. Bintang segera menghampiri Bulan dan tanpa babibu lagi ia segera memeluk Bulan, dan mendekapnya erat.
"Jangan tinggalin Bulan. Bulan takut... Bulan takut orang-orang itu dateng lagi," racau Bulan dengan mata terpejam.
Bintang mengusap punggung Bulan berusaha untuk menenangkan gadis itu dalam tidurnya, sepertinya Bulan tengah bermimpi buruk.
"Gak ada yang perlu lo takuti, ada gue di sini. Lo aman sama gue," ujar Bintang dengan pelan dan lembut.
Setelah itu tidak adalagi racauan maupun teriakan, tergantikan oleh suara dengkuran halus yang mengartikan Bulan sudah mulai tenang di dalam tidurnya.
Bintang tahu posisi ini tidak pantas untuk dilihat oleh siapapun, tapi bagaimana pun juga ia tidak bisa meninggalkan Bulan sendirian di kamar ini, melihat Bulan sehisteris apa tadi.
Melihat Bulan yang sudah tertidur pulas, Bintang mencoba untuk melepaskan diri dari Bulan, tapi nyatanya tangan Bulan terlalu kuat mencengkram bajunya walau sedang tidur hingga membuatnya susah untuk menjauh.
Hingga malam ini mereka tidur di dalam kamar yang sama, dengan tangan Bintang yang terus menyangga kepalanya sedangkan satu tangannya lagi dipegang erat oleh Bulan.
~~~
Pagi harinya, Bintang sudah siap dengan seragam sekolahnya yang ia keluarkan dengan dua kancing teratas yang terbuka.
Rencananya hari ini Bintang akan pergi ke sekolah tanpa membangunkan Bulan, karena ia juga merasa kasihan pada gadis itu yang semalam mengalami demam.
Yah semalam, saat Bintang tengah tertidur ia merasakan suhu didahinya panas padahal AC dikamar menyala, saat Bintang membuka matanya ternyata dahinyanya menempel pada dahi Bulan yang mengalami demam, jadilah ia begadang semalaman untuk mengompres Bulan.
Bintang keluar dari kamarnya berniat membuatkan sarapan seadanya untuk Bulan. Ia mulai membuka kulkas dan mengeluarkan beberapa bahan masakan untuk ia masak hari ini.
Bintang mengambil ayam yang sudah dibersihkan sebelumnya, daun bawang dan wortel. Bintang mulai memanaskan air di dalam panci, kemudian ia mulai menyiapkan yang lainnya.
Setelah melakukan serangkaian memasak, akhirnya bubur seadanya yang ia buat jadi juga. Bintang mencicipi terlebih dahulu bubur buatannya sebelum ia memberikannya pada Bulan, dan ternyata rasanya tidak buruk juga.
Bintang mengambil mangkok dan mulai menyedokkan bubur ke dalam mangkoknya. Tak hanya bubur, Bintang juga membuatkan Bulan teh manis hangat.
Effort sekali yah, Teman.
Bintang menaruh mangkok dan gelas yang sudah terisi itu ke atas nampan dan membawanya ke dalam kamar.
Bintang membuka pintu dan mendapati Bulan tengah bersandar di kepala ranjang dengan tatapan kosong. Bintang berjalan masuk dan meletakkan nampan di atas nakas membuat Bulan tersadar dari lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive BoyFriend [ New Version ] END
Novela Juvenilselamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapannya. "Huft... akhirnya preman-preman itu udah pergi," gumam gadis pemilik mata indah itu. "Makasih ya...