38🌟

16.1K 763 83
                                    

Holla guysss... siapa nih yang udah nunggu aku up?

Sebelum itu aku ingin mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin guyss, selamat hari raya Idul Fitri bagi kalian yang merayakan😇🙏 (agak telat ngucapinnya tapi gak papa lah ya, kkk)

Sedikit cerita, akhir - akhir ini sepi pembaca, kalian pada kemana guyss? Apa ceritanya kurang seru? Atau terlalu bertele - tele? Kadang kepikiran aja gitu kalo up kadang rame kadang sepiii banget sampe mikir ada yang salah kah sama alur cerita atau kepenulisannya?

Tapi it's okey guysss, aku masih tetep up untuk menghargai para ALDER'S yang masih suportif bahkan antusias dengan cerita aku, jadi kalau aku lagi gk mood aku selalu keinget para ALDER'S yang antusias buat nyuruh aku up cepet dari situ semangatku buat menulis langsung terisi full, pokoknya para ALDER'S emang the best lahhh🤗💖

》Happy Reading《


"Ya sudah, kamu ke kamar gih bersih-bersih habis itu turun lagi ke bawah buat makan malem, Omah bakal masakin masakan kesukaan Cucu kesayangan Omah ini," ujar Omah Eva seraya mengusap lembut surai Cucunya.

Baru saja Bintang hendak beranjak, suara pintu utama terdengar terbuka dan beberapa pelayan menyambut seseorang yang baru saja datang.

"El pulang!" serunya dengan senyum mengembang namun hanya sekejap saat dirinya melihat keberadaan sang adik yang tengah duduk di samping Omahnya.

"Kebetulan El juga pulang, El ajak adikmu ke kamar. Omah mau masakin makanan kesukaan kalian berdua," ujar sang Omah tanpa menyambut Cucu sulungnya dengan pelukan.

"Iyah Omah," jawab Langit dengan senyum mirisnya.

Kemudian Langit beranjak dari sana diikuti Bintang berjalan menaiki tangga menuju kamar mereka yang bersebelahan dilantai 2.

"Ngapain lo pulang?" tanya Langit saat mereka sudah sampai di depan kamar masing-masing.

Bintang yang hendak memutar knop pintu kamarnya menjadi urung dan menoleh menatap laki-laki yang lahir 10 menit lebih dulu darinya itu dengan tatapan meremehkan.

"Ini rumah gue, tentu gue pulang." Bintang menarik sudut bibirnya hingga membentuk smirk tipis yang masih bisa dilihat jelas oleh Langit.

Langit mengedikkan bahunya dan masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Bintang yang mendengus geli, lantas masuk ke dalam kamarnya.

•••

Setelah membersihkan diri masing-masing kedua anak kembar itu keluar dari kamar masing-masing dengan keadaan yang jauh lebih fresh dari sebelumnya, bahkan keduanya memakai setelan rumahan yang sama hanya berbeda warna saja. Memang pada dasarnya ikatan batin anak kembar itu kuat, walau keduanya sama-sama terhalang gengsi.

Keduanya saling berhadapan seolah saling berkaca diri lewat tatapan keduanya.

"Pasti ada alasan lain lo pulang ke sini, iya kan?" tuduh Langit dengan tatapan mengintimidasi adiknya.

Bintang mengulas senyum, senyum meremehkan. "Sebentar lagi, lo juga bakal tahu alasannya." Setelah mengatakan itu, Bintang berjalan lebih dahulu menuju ruang makan seperti permintaan sang Omah sebelumnya.

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang