Holla guyss... gimana? Udah pada bosen kah sama cerita ini? Wkwk. Gapapa deh, untuk kalian yang masih stay disini thank you so much guysss🤗💖
Makasih banyakkk untuk antusias serta support dari kalian🔥🔥🔥 jangan bosen-bosen yah guyss😍🖤
》Happy Reading《
Kini disebuah ruangan dengan cahaya remang-remang, terdapat seorang laki-laki yang tengah memukuli samsak dihadapannya dengan brutal hingga tak peduli jika buku-buku tangannya sudah lecet bahkan berdarah.
"ARGHH!! SIAL*N LO BINTANG. GUE GAK AKAN BIARIN HUBUNGAN LO SAMA BULAN BERTAHAN LAMA!! LIHAT AJA, GUE BAKAL REBUT BULAN DARI LO!! KARENA YANG BERHAK MILIKI DIA ITU CUMA GUE, SIAL*N!!" murkanya sembari terus melampiaskan emosinya pada samsak yang tampak mengenaskan itu.
Pintu ruangan terbuka membuat seorang laki-laki yang tengah melampiaskan anarahnya pada samsak itu seketika menghentikan kegiatannya dan menoleh untuk melihat siapa yang datang.
"Come on, Bro. Seharusnya lo gak buang tenaga lo dengan cara sia-sia kaya gini. Kalo lo mau, kita bisa habisi dia secara langsung," ujar seseorang itu dengan menarik sudut bibirnya membentuk smirk.
"Itu sama aja gue bunuh diri, Brengs*k!" umpatnya membuat seseorang yang berdiri di hadapannya itu menaikan satu alisnya.
"Lo tau? Dia punya backingan Tuan besar Algara dan Nyonya besar Algara. Itu sama aja gue nyerahin diri sendiri buat dihabisi sama mereka," ujarnya membuat seseorang di hadapannya memiringkan sedikit kepalanya masih tidak mengerti.
"Bukannya, Tuan Algara benci sama tuh bocah sial*n? Lo selalu bilang kan, kalo Tuan Algara gak pernah sedikitpun bersikap baik sama tuh bocah?" tanya seseorang itu dengan penasaran.
"Itu dulu, sebelum gue tau fakta kalo Tuan besar Algara itu diam-diam mantau pergerakan 'Cucu kesayangannya', bahkan Dia gak segan-segan untuk habisi siapapun yang berani ngusik 'Cucu kesayangannya'. Dia bersikap arogan itu sebagai formalitas, karena sebenarnya itu sebagai bentuk pelatihan mental sebelum dia menjadikan 'Cucu kesayangannya' itu sebagai pewaris tunggal perusahaan 'Algara's Corp' miliknya," jelasnya dengan menekan nada bicaranya pada kata 'Cucu kesayangan' itu sebenarnya sedikit geli saat menyebutkannya, tapi itu fakta.
Seseorang di hadapannya terkejut mendengar penjelas langsung itu dari seorang yang bahkan mengalir darah Algara di dalam tubuhnya.
"Gue baru tahu soal fakta ini. Jadi? Lo benci sama Adik lo sendiri karena hal itu?" tanya seseorang itu dengan penasaran.
Sedangkan laki-laki di hadapannya yang terpaut umur 2 tahun lebih mudah darinya itu mengangguk. "Itu salah satu alasan gue benci sama dia!! Karena setiap gue pulang ke rumah, yang dibahas sama orang rumah terutama Kakek dan Omah adalah Bintang, Bintang dan Bintang!! Gak sekalipun mereka nanyain keadaan gue. Gue juga Cucu mereka, kalo mereka lupa." Langit tampak menjeda ucapannya.
Langit? Langit Elgara? Yah seseorang yang memukul samsak secara brutal itu adalah Dia, dan sosok di hadapannya adalah Hans, sahabat eh? Lebih tepatnya mantan sahabat Bintang juga Chandra.
"Dan satu alasan lagi untuk benci dia adalah... Bulan. Gue bahkan lebih dulu kenal Bulan daripada Dia, dan sekarang dengan seenaknya Dia ngeklaim Bulan jadi miliknya? Cih. Lihat aja, gue gak akan biarin itu terlalu lama. Karena gue bakal rebut, apa yang seharusnya jadi milik gue!! Gak peduli sekalipun gue akan berurusan sama kembaran gue sendiri!!" putus Langit dengan yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive BoyFriend [ New Version ] END
Jugendliteraturselamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapannya. "Huft... akhirnya preman-preman itu udah pergi," gumam gadis pemilik mata indah itu. "Makasih ya...