44🌟

22.1K 789 147
                                    

Holla ALDER'S kuuu.... Kaget bangettt lohhh lihat notifikasi yang membludakkk🤧😭😭 jujur aku seneng bangetttt tapi kaget jugaaa, yang tadinya sepi kok tiba-tiba rameee ajaaaa, tapi serius aku seneng banget bangettt, thanks loh udah buat semangat aku untuk menulis semakin menggebu-gebu, tunggu aku selesai prakerin dulu yah, baru aku bakal rajin up dalam waktu dekat dan gak ngaret lagiii, oteyy guysss 🤗❤️

Kekuatan ALDER'S emang gak main-main dahhh❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥

Special 2300 kata, seneng gak kalian? Harus donggg, soalnya aku nulis sambil ngisi jurnal prakerin kalo ada typo dan salah kata tandain yah senggg😙

》Happy Reading《


"Abang?" Dengan kaki yang terasa lemas, Bulan melangkah mendekati sosok yang selama ini ia kira pergi untuk selamanya, kini masih bisa ia lihat dengan matanya sendiri.

Bulan kini berdiri tepat di samping ranjang yang digunakan Chandra. Tanpa sadar kedua pasang mata itu saling berkaca-kaca hingga salah satunya mengeluarkan air mata.

Bulan menyentuh rahang sosok yang ada di depannya. "Ka-kamu bener Abang Chandra? Abangnya BuBu, yang selama ini pergi? Apa sekarang... Bubu sedang bermimpi bertemu Abang?" Bulan mengusap air mata yang membasahi pipinya.

Sedang Chandra tidak tahu harus mengucapkan apa? Karena ia pun sama-sama terkejutnya dengan kedatangan sang Adik yang secara tiba-tiba. Bukan ini rencananya, ia memang akan menemui Bunda dan juga Adik kesayangannya, tapi itu nanti bukan mendadak seperti sekarang.

Chandra paling tidak suka jika ada air mata yang keluar dari mata indah milik Adiknya. Tangannya terulur ikut andil menghapus air mata sang Adik.

Bulan menggenggam tangan sang Abang yang terasa hangat membelai pipinya dan membuat kedua pasang manik yang sama itu saling menatap seolah menyiratkan kerinduan yang selama ini terpendam.

"Ini Abang, Buu. Kamu tidak sedang bermimpi. Ini Abang, Abangnya Bubu." ujar Chandra dengan senyum teduhnya.

Tanpa babibu lagi, Bulan segera mendekap erat tubuh kurus sang Abang yang selama ini ia rindukan.

"Huuu... Bubu-kangen sama, Abang... Bu-Bu kira, Abang, Abang udah gak ada.... Bu-Bu kira, Abang-abang...." Belum sempat Bulan menyelesaikan ucapannya Chandra lebih dulu menenangkannya karena ia tahu apa yang ingin dikatakan oleh adiknya.

"Ssstt... Miss you to Baby, Abang baik-baik aja sekarang. Maaf yah, Abang udah bikin Bubu sama Bunda khawatir dan sedih. Udah yah nangisnya, hm? Nanti rahangnya sakit kalo nangis terus." Chandra mengurai pelukannya dan mendudukkan Bulan disampingnya.

"Udah yah? Cup cup cup, kasiannya bayi Abang." Chandra mengecup kedua mata bulat yang tertutup milik Adiknya.

Chandra kembali membawa Bulan kedalam pelukannya untuk melepaskan rindu yang terpendam selama ini didalam hati masing-masing.

~~~

Sedangkan disisi lain, Bintang yang baru saja membaca pesan dari Eki segera keluar kembali dari kamarnya, namun tepat saat dia keluar dari kamar ia malah bertabrakan dengan badan sang kembaran yang kebetulan ingin masuk kedalam kamarnya.

"Ck, Lo bisa gak sih jangan datang tiba-tiba!!" sewot Bintang yang kemudian hendak pergi namun segera ditahan oleh Langit.

"Lo kenapa sih? Gue cuma mau jelasin soal..."

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang