》Happy Reading《
Motor Bintang memasuki area sekolahan, hal itu sontak membuat kaget warga sekolah. Karena untuk pertama kalinya, mereka melihat si Kapten basket Cakrawala berangkat bersama seorang wanita. Terlebih seseorang yang datang bersama Bintang masih berstatus murid baru di sekolahan ini.Bulan memajukan bibirnya setelah turun dari motor Bintang, sontak hal itu membuat Bintang gemas ingin menenggelamkan wajah imut gadis di sampingnya kedalam kolam piranha.
"Sengaja biar gue cium, hum?" lontar Bintang membuat Bulan mendengus kesal.
"Ish! Katanya mau temenin Bulan ketemu Abang, kok malah ke sekolahan?!" tukas Bulan yang dengan segera mendapat sentilan didahinya dari Bintang.
"Lo mau dihukum karena terlambat? Gue sih ogah," jawab Bintang terdengar sinis.
"Terus kapan kita ketemu Abang?" tanya Bulan yang sedikit mendesak.
Bintang menghela nafas berat, ia salut dengan sahabatnya yang bisa dengan sabar meladeni bocah yang ada di sampingnya sekarang.
"Pulang sekolah kan bisa, gak sabaran banget lo!" Bintang turun dari motornya, berjalan meninggalkan Bulan yang tengah cemberut di samping motornya.
Tak mau ketinggalan, Bulan segera berlari kecil untuk mengejar Bintang karena kakinya masih terasa nyeri akibat jatuh kemarin.
"Aduh!" Bulan menghentikan langkahnya kala merasa kakinya kembali terasa perih, saat ia menunduk untuk melihat lukanya dan benar saja, luka yang tampak mengering itu kini kembali terbuka dan mengeluarkan darah.
Bintang berbalik saat mendengar suara Bulan dan segera menghampiri Bulan saat ia melihat luka dilutut Bulan kembali menganga.
"Ck, dasar ceroboh!" Tak banyak bicara, Bintang segera menggendong Bulan ala bridal style dan membawanya ke uks. Hal itu mendapat sorakan heboh dari warga sekolah yang melihatnya.
Sesampainya di uks, banyak yang berkerumun di depan pintu ruang uks untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
Setelah mendudukkan Bulan di atas brankar, Bintang berbalik badan menatap sekerumunan siswi yang tengah penasaran menantikan kelanjutan adegan yang akan ia lakukan. Hanya dengan ditatap seperti itu, semua siswi yang berkerumun di depan pintu tampak membubarkan diri, karena takut dengan apa yang akan keluar dari mulut Bintang.
Bintang berjalan menutup pintu dan juga gorden, tak lupa mengunci pintunya, hal itu membuat Bulan terheran.
"Kok pintunya dikunci? Kamu mau apain Bulan?" tanya Bulan dengan wajah polosnya.
Bintang meraih kotak berwarna putih dari dalam lemari besi dan berjalan ke arah Bulan dengan tatapan yang membuat siapapun melihatnya akan merasa bulu kuduknya berdiri.
"Menurut lo?" Bintang meletakan kotak berwarna putih itu di samping Bulan kemudian membukanya, mengeluarkan sebuah botol kecil yang berisi cairan untuk membersihkan luka.
Bulan tahu isi di dalam botol itu apa hingga ia menahan tangan Bintang yang hendak mengambilnya. Bulan menampilkan senyumnya dengan lebar kepada Bintang, namun Bintang sudah tahu lebih dulu rencana gadis di hadapannya.
"Kenapa, huh?" Bintang melepas cekalan tangan Bulan pada tangannya dan membalikkan keadaan dengan mengunci pergerakan Bulan hingga membuat gadis itu meneguk ludahnya dengan susah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive BoyFriend [ New Version ] END
Teen Fictionselamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapannya. "Huft... akhirnya preman-preman itu udah pergi," gumam gadis pemilik mata indah itu. "Makasih ya...