21🌟

23K 1K 149
                                    

Holla guyss, makasiii banyak atas antusias kalian🤗💖 dan maaf bangett karena up nya agak ngaret🙏🙏

》Happy Reading《

Di sebuah ruangan yang remang-remang, seorang laki-laki berhoodi hitam tengah duduk di kursi kebesarannya sembari menanti kedatangan anak buahnya yang tengah menjalankan sebuah rencana yang sudah ia rancang.

Pintu ruangan terbuka menampilkan wajah babak belur ke lima orang suruhannya, membuat ia memutar kursinya untuk menghadap mereka.

"Jangan bilang kalau kalian gagal!" ujarnya sembari menatap tajam ke arah kelima orang suruhannya.

"Ma-maaf Tuan, kali ini kami gagal karena ada yang menyelamatkannya," ujar salah satu dari mereka.

"Lalu untuk apa lo berlima ke sana, tapi lo semua tetap gagal? Sia-sia gue bayar mahal lo semua!" murkanya pada kelima orang itu.

"Maaf Tuan tapi, yang membuat kita gagal itu teman Tuan sendiri," seru salah satu dari mereka membuat laki-laki muda itu mengernyitkan dahinya.

"Siapa?" tanyanya sebelum pintu ruangan kembali terbuka menampilkan wajah kesal seseorang.

"Gak becus lo semua!" teriak seseorang yang baru saja tiba itu.

~~~

Di lain tempat. Di sebuah kamar bernuansa abu-abu lengkap dengan hiasan dinding yang membuat kamar itu terkesan dingin.

Seorang gadis tengah terbaring di atas ranjang king size dengan seorang laki-laki yang bersandar pada kepala ranjang dengan mata terpejam.

Jam sudah menujukkan pukul 22.00 malam. Gadis itu mulai bergerak gelisah dalam tidurnya seakan ia tengah dikejar sesuatu dalam mimpinya, hingga ia terbangun dari mimpi buruknya.

Gadis itu terduduk dengan peluh yang memenuhi dahi dan juga wajahnya. Gadis itu tampak celingukan sampai dirinya terkejut dengan seseorang yang berada di sampingnya.

"Bulan ada dimana?" tanyanya sembari menatap gelisah ke setiap sudut ruangan itu.

Merasakan ada pergerakan di sampingnya membuat Bintang terbangun dan melihat Bulan tengah duduk dengan kebingungan.

"Lo ada di apart gue," jawab Bintang menyadari kegelisahan Bulan.

Bulan menatap Bintang yang juga tengah menatapnya. Mereka beradu tatap cukup lama sebelum kepanikan melanda Bintang saat melihat hidung Bulan kembali mimisan.

"Dongak!" titah Bintang sembari mengangkat dagu Bulan untuk mengadah ke atas sembari dirinya mencari keberadaan tissue yang entah ada dimana.

Bintang mencari-cari keberadaan tissue atau sapu tangan tapi ia tidak menemukannya, karena tidak ada satupun dari kedua barang itu yang ia temukan.

Jadilah Bintang menggunakan kaos putihnya sebagai kain untuk membersihkan darah mimisan Bulan.

Dengan telaten Bintang mengelap darah mimisan itu hingga kaosnya menjadi korban. "Kepala lo sakit nggak?" tanya Bintang memastikan.

Bulan menggeleng. "Nggak, tapi agak pusing dikit," jawab Bulan.

Setelah selesai membersihkan darah mimisan, Bintang segera memberi Bulan segelas air putih. Bintang juga membantu Bulan untuk meminum airnya.

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang