09🌟

35.1K 1.5K 168
                                    

Jangan lupa vote dan spam komen untuk part selanjutnya>>>

Terima Kasih💖


》Happy Reading《

Kini Bintang melihat ke arah jam tangannya kemudian beralih menatap Bulan yang tengah asik mensecroll instagram.

"Gue cabut dulu. Jangan lupa traktirannya!" ujar Bintang yang beranjak berdiri dari duduknya.

"Iyah-iyah, tenang aja Bulan gak akan lupa kok!" Bulan mengacungkan ibu jarinya membuat Bintang gemas dan berakhir mengusap kepala Bulan.

Sadar apa yang dilakukannya, Bintang segera menarik tangannya dari kepala Bulan.

"Gue... kalo gitu, gue... cabut dulu!" ujar Bintang dengan gugup sembari berjalan mundur keluar dari kelas Bulan.

Sedangkan Bulan yang memperhatikan tingkah aneh Bintang tampak bingung lantas mengedikkan bahunya dan melanjutkan kegiatannya untuk mencoba aplikasi-aplikasi baru yang diinstall oleh Bintang tadi.

Berbeda dengan Bulan, kini Bintang berdiri ditembok samping pintu kelas Bulan dengan merutuki dirinya.

"Apa yang gue lakuin tadi? Udah gila kali!" makinya pada diri sendiri, kemudian berlalu dari sana.

Cilla yang baru sampai melihat kepergian Bintang dari kelasnya merasa was-was dan segera masuk ke dalam kelasnya untuk memastikan kondisi di dalam kelasnya, terutama teman sebangkunya.

Dengan membawa berbagai jajanan ditangannya, Cilla segera menaruhnya di atas meja dan memeriksa kondisi tubuh Bulan.

"Lan lo gak papa kan? Lo gak diapa-apain kan sama tuh cowok? Tadi dia ngapain lo? Bilang Bulan sama gue! Jangan diem aja!" cecar Cilla sembari menggoyang-goyangkan badan Bulan dengan kencang.

"AAAA CILAAA BADAN BULAN SAKIT TAUUU!" teriak Bulan seperti korban penganiayaan Cilla.

Cilla menghentikan aksinya kemudian duduk di samping Bulan. "Jujur sama gue, lo habis diapain sama tuh cowok?" desak Cilla membuat Bulan menahan senyumannya.

"Bulan gak diapa-apain kok sama Bintang, malah dia bantuin Bulan," jelas Bulan dengan tenang.

Cilla mengernyit bingung. "Bantuin lo?" Bulan mengangguk dan menunjukkan ponsel barunya pada Cilla.

"Nih, Cilla taroh nomer Cilla di hp-nya Bulan, biar kita bisa chatingan," ujar Bulan seraya menyodorkan ponselnya pada Cilla.

Cilla menyipitkan matanya. "Jangan bilang?" Lantas, Cilla melebarkan pupil matanya. "Lo habis tukeran nomer sama tuh cowok?" Bulan mengangguk dengan santai.

"Argh Bulan! Lo udah gila? Kenapa lo mau-maunya tukeran sama tuh cowok? Dia itu bukan cowok baik-baik! Mending lo jauhin dia!" cecar Cilla.

Bulan memberenggut tidak terima dengan omongan Cilla. "Ih enggak tau! Bintang tuh orangnya baik! Cilla aja yang gak kenal deket sama Bintang!" protes Bulan.

Cilla memicingkan matanya. "Maksud lo? Lo deket gitu sama dia?" Bulan mengangguk. "Astaga-naga Bulan! Lo itu gak tau apa-apa tentang dia Bulan! Lo gak bisa dibilang deket hanya karena lo habis tuker nomor sama dia! Asal lo tau, gue jauh lebih tau dia dibanding lo! Dia itu orang jahat! Kejam! Dan gak berperikemanusiaan! Jadi, mending lo jauh-jauh dari dia!" papar Cilla.

Possesive BoyFriend [ New Version ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang