Hallo guysss... agak ngaret yahh hehe, semoga kalian gak bosen yah nunggu aku yang kadang suka ngaret buat up.
Jangan bosen-bosen baca cerita ini yahhh, makasiii banyakkk untuk support dan antusias kalian🤗💖
》Happy Reading《
Setelah dari taman, Bintang juga mengajak Bulan untuk makan malam bersama, yakali ngajak anak orang jalan gak dikasih makan, kebangetan namanya.
Kini setelah dari restoran, Bintang kembali menjalankan mobilnya menuju tukang martabak langganannya juga sahabatnya dulu, untuk membelikan pesanan sahabatnya sebelum berangkat tadi.
"Kita beli martabak dulu, mau ikut turun apa tunggu dimobil aja?" tanya Bintang saat sudah sampai di kedai martabak langganannya.
Bulan terdiam sejenak, ia merasa tidak asing dengan tempat ini. Tempat yang beberapa kali ia kunjungi saat membeli martabak bersama mendiang abangnya.
"Bulan ikut turun!" sahut Bulan kemudian yang langsung diangguki oleh Bintang.
Bintang turun dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Bulan kemudian menggandeng tangannya untuk menuju penjual martabak yang ada di depannya.
"Martabak, Pakde." ujar Bintang pada penjual martabak itu.
Penjual martabak yang tengah melayani itu menoleh untuk menatap si pembeli.
"Loh mas Al? Duduk dulu Mas," ujar si penjual martabak itu yang diangguki Bintang.
Bintang menarik kursi untuk diduduki oleh Bulan sementara dirinya hanya berdiri saja karena tidak ada kursi lain.
"Mau duduk nggak? Biar Bulan aja yang berdiri," ujar Bulan yang kasian kepada Bintang.
"Gak usah, gue capek duduk mulu daritadi," sahut Bintang yang diangguki oleh Bulan. Walau begitu Bintang tetap memegangi tangan Bulan, takut-takut jika ia lepas Bulan akan hilang.
Setelah selesai melayani pembeli lain, si penjual martabak itu kembali menghadap Bintang.
"Mas Al kemana saja, baru kesini lagi?" tanya si penjual martabak.
Bintang tersenyum. "Al lagi banyak tugas sekolah belakangan ini, jadi Al gak sempet kesini Pakde," jawab Bintang yang tentunya berbohong.
"Kali ini kesininya sama cah ayu, biasanya sama mas Chan..." belum sempat Pakde melanjutkan ucapannya Bintang sudah lebih dulu menjawabnya.
"Iya Pakde, habis jalan kebetulan lewat sini, jadi sekalian mampir," jawab Bintang yang diangguki oleh pakde Mat, si penjual martabak langganan Bintang.
"Bikin berapa, mas Al?" tanya pakde Mat.
Bintang menoleh pada Bulan yang juga tengah menatapnya dengan bingung. "Mau rasa apa?" tanya Bintang.
"Rasa ketan hitam sama keju," jawab Bulan yang diangguki Bintang.
"Bikin lima Pakde, yang tiga topingnya kayak biasa dan yang dua pake toping ketan hitam sama keju," ujar Bintang.
"Okee, sebentar yah mas Al." Kemudian Pakde mulai membuatkan pesanan Bintang.
Bintang mengambil satu kursi yang sudah kosong dan menaruhnya disamping Bulan kemudian ia duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive BoyFriend [ New Version ] END
Novela Juvenilselamat datang dilapak ceritaku. 🌻FOLLOW SEBELUM MEMBACA🌻 "Premannya udah pergi, sampai kapan mau gini terus?!" ujar Bintang pada gadis di hadapannya. "Huft... akhirnya preman-preman itu udah pergi," gumam gadis pemilik mata indah itu. "Makasih ya...