5. Peduli Amat

2.6K 142 32
                                    

Assalamualaikum... I'm back!
Enjoy the part girls!
Jangan lupa dipencet bintangnya ya!⭐✔️

_

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa'ala ali sayyidina Muhammad.

_

nurasyiaaaaahh

🤍

Hari itu hari Jum'at, setelah rapat dewan direksi di Alfarez Group rampung, Eliza tak mengetahui kemana perginya Sang Bos. Meskipun tak ada masalah saat rapat tadi, tetap saja Eliza merasa khawatir karena tak biasanya Adnan menghilang tanpa mengabarinya dulu. Apalagi ini masih jam kantor, yang artinya Adnan harus memberitahu Eliza kalau dia ingin pergi ke suatu tempat.

"Kamu ... kok seperti hantu, selalu menghilang tanpa mengabariku... Ooh, sebenarnya di mana kamu?" senandung Eliza sambil memindahkan satu-persatu berkas berisi dokumen yang baru saja dikirim dari berbagai divisi, dengan seksama ia menyusunnya dengan skema first in first out, memisahkan berdasarkan urutan prioritas.

Di tengah kesibukannya, Eliza melihat Jihan menghampirinya sambil menenteng map. "Bos ada di dalam Mbak?" tanyanya.

"Nope, dia keluar tanpa ngabarin. You know his bad habit."

"Ya udah saya titip ke Mbak aja, ini sketsa desain yang Pak Adnan minta, saya udah revisi sesuai arahan beliau, tapi kayaknya nggak bisa langsung di approve, orangnya nggak ada."

"Oke, nanti saya sampaikan, ada lagi?"

"Jam makan siang ke Coffeeshop biasa yuk, Mbak."

Eliza berpikir sejenak, pekerjaannya masih banyak, ia belum menyelesaikan laporan notulen dari rapat dewan direksi tadi. Prefer order makanan secara delivery.

"Lain kali ya, lagi nyiapin notulen rapat tadi. Ntar kalau Bos balik belum beres repot," tolak Eliza yang sebenarnya tak enak hati, tapi gimana lagi kan?

"Oke deh, tapi janji ya lain kali mau." Kali ini Jihan memaklumi.

"Iya deh," jawab Eliza sambil mengacungkan jempolnya, Jihan pun kembali ke ruangannya.

Usai membuat laporan notulen dan menginput-nya ke dalam folder tahunan, ia mengirimkannya juga ke email Adnan agar bisa ditinjau oleh Si Perfeksionis itu.

Setelah merampungkan pekerjaannya, Eliza masuk ke dalam ruangan Adnan untuk meletakkan titipan Jihan tadi, sebenarnya bisa ia kasih saat orangnya datang, tapi ia sendiri penasaran ingin mengecek keberadaan Adnan, kepalanya celingukan ke sana ke mari mencari  Sang Bos yang siapa tahu ketiduran di salah satu titik di ruangan kerjanya.

Namun percuma, yang ia temukan hanya pajangan-pajangan mahal yang akan tetap diam meski ditanya ke mana pemiliknya.

Tiba-tiba saja Eliza teringat kalau hari itu hari Jum'at, seketika itu pun ia menepuk dahinya, menyadari kebodohannya yang sampai lupa hari.

"Astaghfirullah, apa aku terlalu sibuk sampai lupa kalau hari ini hari Jum'at, belum baca Al-Kahfi pula."

"Pak Adnan pasti pergi sholat Jum'at nih. Tapi biasanya dia selalu bilang ke mana pun dia pergi, ah nggak taulah," Eliza cepat-cepat keluar dari ruangan Adnan. Secara tak terduga bunyi panggilan masuk yang berasal dari ponsel di saku celana kerjanya membuat langkah Eliza terhenti.

RESIGN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang