35. Heart To Heart

636 25 2
                                    

Update cepet nih, seneng gak?
Kalo seneng jangan lupa vote.🦋 Terus sekali kali komentar napa genks biar ana seneng.🥲

Allahumma sholli wa sallim 'ala nabiyyina Muhammad.🦋

_____

Ring light menerangkan cermin yang memantulkan sosok cantik yang baru selesai di make-up, mata yang dihiasi eyeliner tajam khas wanita arab, bibir yang dipoles sedemikian rupa, membuat Eliza pangling dengan wajahnya sendiri.

Pernyataan semua wanita akan terlihat lebih cantik dengan make up, that is true!

Setelah puas dengan hasil kerja keras MUA, Eliza menghampiri kakak-kakaknya yang sudah menunggu di ruangan yang berbeda, tentu saja, penampilan bride jadi surprise untuk mereka.

"Assalamualaikum ukhti-ukhti ku." Eliza keluar menyapa para bridesmaids dengan ceria, senyumnya merekah menaikan level kecantikannya, selendangnya bergelombang indah kala ia berlari kecil menghampiri orang-orang tersayangnya.

"Masyaallah, subhanallah, cantiknya, nggak nyangka sekarang adik kecilku ini udah jadi istri orang, kakak kangen banget sama kamu, Iza." Aqilah, kakak kandung Eliza memeluknya sambil mengusap air mata haru, ia sedikit merasa bersalah tak bisa datang waktu adik bungsunya akad nikah di Surabaya, kendalanya ia sedang menjalani pemulihan pasca melahirkan cecar.

"Makasih Mbak ku sayang, Iza juga kangen banget sama Mbak Qila, ngomong-ngomong baru kali ini aku liat Mbak pakai sari, cantik banget tahu."

"Ah, bisa aja kamu."

"Misha mana Mbak?" Eliza mencari keponakan imutnya.

"Ya Allah, dek, Misha masih terlalu bayi buat ikut acara begini, mana mau dia dipakaikan henna, Misha udah tidur sama ayahnya."

"Hehe, tapi kan seru kalau ada Misha, bisa ku kenalin sama-sama onty-onty barunya."

"Besok aja waktu resepsi, ya udah kamu langgeng-langgeng ya sama bojomu, Mbak doakan semoga pernikahan mu sakinah mawaddah warahmah sampai surganya Allah."

"Aamiin Ya Rabb, Iza juga berdoa semoga Mbak selalu sehat, lancar rezeki, dan berhasil jadi ibu yang shalihah untuk Misha."

"Aamiin, makasih doanya. Ya udah sana salim sama ipar-iparmu, mereka udah pada nungguin kamu tuh."

Setelah melepas kangen dengan kakak kandungnya, Eliza beralih menghampiri kakak-kakak iparnya yang heboh mengambil foto bersamanya untuk dijadikan kenang-kenangan pribadi.

Mereka saling melempar pujian dan mendoakan satu sama lain, sehingga malam itu Eliza merasa sangat diberkahi karena dikelilingi saudari-saudarinya yang tulus.

"Barakallahu fiikum, Eliza, i'm happy for you, i wish you a happy married too," ucap Jamila memeluk Eliza sambil berurai air mata.

"Aamiin, syukron, Kak Jamila. Semoga Kak Jamila selalu diberi kesehatan dan kesuksesan fii dunya wal akhirah," balas Eliza tulus mendoakan iparnya itu.

"Aamiin Ya Rabb. Syukron sweetie."

Giliran Kak Nisa yang menghambur ke pelukan Eliza, dia kakak kandung Adnan yang paling mengenal Eliza secara personal, sudah seperti bestie.

Sejak awal Eliza direkrut jadi Sekretaris Adnan, Kak Nisa tak segan membantu dan meminta pendapat Eliza tentang apapun.

Wanita itu tak dapat menahan tangis harunya, ia memeluk Eliza paling lama dari yang lain sampai Eliza ikut meneteskan air mata. Ia sudah menganggap Nisa seperti kakak kandungnya, tiga tahun ini wanita itulah yang selalu membelanya saat Adnan bersikap semena-mena.

RESIGN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang