27. Kunyit Asam Manis

1.8K 64 0
                                    

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shohbihi.🤍

-----

Cuaca dingin pagi itu tak menyurutkan niat Adnan untuk berenang di private pool apartemen, ia mengajak Eliza ikut serta namun istrinya itu lebih tertarik nge-gym ketimbang berenang alasannya tentu karena tak bisa.

Eliza menghabiskan waktu 15 menit berjalan cepat di atas Kardio, dahinya mengeluarkan banyak keringat, ia turun sejenak lalu mengambil tumbler berisi tonik yang berbahan kunyit dan asam, meneguknya tiga kali dengan membaca bismilah dan alhamdulilah di sela-selanya mengikuti sunah Rasulullah ketika minum.

Kemudian ia meraih ponsel, mengecek email yang masuk sekaligus menghubungi suaminya karena ia ingin cepat-cepat kembali ke unit.

"Ck, nggak diangkat, hpnya nggak di bawa kali ya?" tak cukup sekali dial, ia mencoba lagi dan kedua kalinya diangkat.

"Assalamu'alaikum sayang."

"Wa'alaikumsalam, Mas Nan kamu masih lama nggak berenangnya?"

"Masih sayang, seger banget rasanya berenang di sini."

"Kalo gitu aku pulang duluan ya, aku udah selesai nge-gym nih."

"Lho jangan, mendingan kamu ke sini, kolamnya nggak jauh kok dari ruang fitness, kamu keluar aja terus belok ke kanan."

"Males, lagian aku nggak bisa renang."

"Seenggaknya temenin aku lah Habibati." Adnan merengek. Kalau sudah begitu mana mungkin Eliza menolak.

"Oke-oke, tapi jangan paksa aku renang ya, aku nggak mau basah-basahan."

"Ke sini aja dulu."

"Iya, iya ... Habibi, mau sekalian dibawain apa? Aku mau ke minimarket bentar beli kompresan."

"Perut kamu kram lagi?" tanya Adnan khawatir.

"Sedikit, efek pms dibawa nge-gym kayaknya. Jadi mau nitip apa?"

"Susu sama roti deh, rasa coklat ya."

"Oke... nanti ku beliin, pake kartu kamu pastinya. Hehe."

"Gak papa, kartu aku kartu kamu juga, sayang, makasih ya. Jangan lama-lama lho, telfon aku kalo ada apa-apa."

"Hm, ya udah, aku ke mini market dulu, assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam Habibati."

Eliza tersenyum lalu menyimpan ponselnya di tas kecil bersama dengan tumbler isi kunyit asam lalu membawanya keluar menuju mini market yang masih berada di dalam gedung apartemen itu.

_____

"Sayang! Kamu ya yang naruh handuk di meja makan?!" teriakan seorang wanita berwajah imut dengan perut buncit itu menggelegar ke seluruh ruangan.

Sang suami yang sedang memberi makan kucing di teras langsung berlari menghampirinya. Muka merah sang istri membuat nyali sang suami ciut, tapi ia siap menerima omelan istrinya yang tengah mengandung buah cinta mereka itu dengan lapang dada. Lagian ia juga yang salah.

"Bapak Jehan Januar Alfareza yang saya cintai, apakah meja makan bagi anda adalah jemuran handuk?" sindir Ashana jengkel. Wanita itu melipat tangannya di depan dada sambil mengerucutkan bibirnya, lucu.

Jehan menggaruk tengkuknya gugup lalu maju untuk mengelus bahu sang istri lembut. "Maaf ya sayang, tadi aku denger kucing kita ngeong terus minta makan. Padahal aku sendiri niatnya mau makan, makanya tuh handuk nggak sengaja ditaruh di meja makan," jelasnya dengan detail agar amarah sang istri padam.

RESIGN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang