"Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya."
(HR. At-Tirmidzi)
🦋
_____Subhanallah
Alhamdulillah
Allahu Akbar
Astaghfirullah
🦋
____
Wanita itu mengusap darah di sudut bibirnya, menatap tajam ke arah pria angkuh yang berdiri menjulang di depannya sedangkan ia tersungkur di lantai yang dingin. Sekujur badannya terasa remuk namun hatinya jauh lebih sakit, terlampau sakit hingga air matanya mengering. Malam itu begitu dingin namun akan lebih baik jika tanpa kedatangan pria kejam nan angkuh yang beberapa menit lalu memukulinya tanpa perasaan.
"Siapa yang menyuruhmu mengemis wanita bodoh!" bentakan itu disertai jambakan yang hampir merontokkan rambutnya.
"Tidak bisakah kamu berdiam diri di dalam kamar!"
Ia menatap lelaki kejam itu penuh kebencian. "Aku lapar! Kau tidak memberiku makan sejak kemarin! Kau pikir aku ini boneka tidak butuh makan, hah!" teriaknya parau, suaranya hampir habis karena menangis sepanjang waktu.
"Aku bisa mati kelaparan kalau hanya menunggumu menengokku, Gazwan. Aku juga manusia yang masih butuh makan," rintihnya pedih.
Matanya berkilat marah memandang sosok kejam nan tampan yang balik menatapnya setajam mata pisau. "Kalau kamu tidak mau menafkahi ku lebih baik kamu pulangkan aku ke Indonesia! Aku sudah muak dengan semua kekejamanmu!"
"Beraninya kamu meninggikan suaramu di depanku, Karenina Andini! Kamu pikir aku akan melepas mu semudah itu? Ingat Karen, hidup denganku masih lebih baik dibanding kau diperdagangkan di bordil oleh Bos minyak tua bangka itu! Digilir banyak pria, kamu lebih ingin seperti itu?"
Jelas Karen menggeleng seraya menggigit bibirnya menahan sakit ketika rambut di kepalanya semakin ditarik ke belakang.
"Aku akan patuh kalau kau memperlakukanku secara manusiawi, Gazwan," sahut Karen menatap nanar wajah lelaki kejam yang setahun lalu menjadikannya istri kedua setelah membelinya dari Bos minyak yang ingin menjualnya di tempat pelacuran.
"Sudah seharusnya kamu patuh dan melayaniku dengan baik, Karenina. Kalau kau mendengarkan kata-kata ku mungkin aku tak sekeras ini pada mu."
Jemari Gazwan merenggang dan melepaskan rambut Karen yang terurai kusut akibat jambakannya lalu sedikit merapikan, selanjutnya lelaki tampan berjambang tipis dan berbadan atletis itu mengendong Karen, menaiki tangga lalu masuk ke dalam sebuah kamar dan membaringkannya di atas kasur.
Ketika Gazwan ingin beranjak pergi, Karen menahan lengan kekarnya dan mendekap pria itu dengan sangat erat. Cintanya pada Gazwan sudah gila, membuatnya tak bisa lepas walau ia hampir sekarat ditangan pria itu.
"Jangan biarkan aku ada ditempat kotor itu lagi. Aku mohon," lirihnya menyimpan trauma mendalam tentang rumah bordil yang dulu menjualnya.
Gazwan menyeringai lalu mengangkat tubuh Karen hingga kini mereka berdiri berhadapan, dengan satu lengannya ia menarik pinggang Karen merapat ke tubuhnya lalu mendaratkan kecupan di pipi Karen yang merah disebabkan oleh pukulannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESIGN [On Going]
RomanceKetika Eliza mulai mempertimbangkan untuk resign dari Alfarez Group. Bosnya yang anoying, Adnan Alfareza, datang mengajaknya menikah dengan menawarkan mahar 20% saham dan jaminan 30% saham jika mereka sampai bercerai. Lalu apakah Eliza setuju? "Eliz...