32. Kegundahan Hati

997 45 2
                                    

اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه وسلم.

All Eyes On Rafah

#Freepalestine

FOLLOW ME ON INSTAGRAM : @asyiahmuzakir
& WATTPAD : nurasyiaaaaahh

ATTENTION! SEBAIK-BAIK BACAAN HANYALAH AL-QUR'AN! MARI TETAP MENGUTAMAKAN MEMBACA AL-QUR'AN.

Jangan lupa baca surah Al-Kahfi dulu ya, teman-teman.

And, don't forget to VOTE!

🦋🦋

Pagi itu secangkir kopi sudah ada di tangan Adnan, sambil menikmati wangi arabica yang khas, ia berdiri di depan jendela kaca kamarnya yang luas, matanya menerawang ke arah jalanan yang dipadati oleh mobil-mobil kelas atas.

Akan tetapi, pikiran Adnan malah kembali pada momen di mana ia dan Eliza menolong seorang perempuan di hotel sore itu, yang cukup mengganggunya adalah wajah perempuan itu memiliki kemiripan hampir seratus persen dengan Karenina, cinta pertamanya.

"Mas Nan."

"Mas."

"Mas Adnan!" Eliza sampai harus menghampiri dan menepuk bahu sang suami karena dipanggil-panggil tidak menyahut.

"Eh iya, apa sayang?" Adnan tersadar dan fokus pada Eliza yang kini menatapnya sambil memicingkan mata.

"Mas Nan mikirin apa sampai budeg gitu?" semprot Eliza dengan raut curiga.

Adnan tak mungkin menceritakan kalau dia teringat mantan kekasihnya, jadi ia mencari alasan lain. "Sorry baby, tadi aku mikirin kelanjutan proyek," dustanya.

"Proyek teh di Sukabumi? Apa kata Mas Syaif ada kendala sama proyeknya?" tanya Eliza membuka kesempatan untuk Adnan mengeluarkan unek-unek di kepalanya.

"Just a little trouble, sayang." Kali ini Adnan tidak berbohong, memang proyeknya sedang terhambat.

"Bisa kasih tau aku? Walaupun aku nggak yakin bisa bantu kamu, setidaknya kamu nggak mendam masalah kamu sendirian."

Adnan menyesap kopinya sebelum angkat suara, "Proses penanaman teh di bagian selatan terhenti, hujan deras turun sejak seminggu yang lalu, akibatnya bidang tanah yang akan ditanami longsor di beberapa titik."

Awalnya Adnan tak kepikiran untuk menceritakan masalah proyek ini ke Eliza, dia takut istrinya yang sedang hamil itu ikut terbebani, tapi Eliza masih sekretarisnya, masih perlu tahu update perusahaan termasuk urusan proyek.

"Sebenarnya aku sempat mikirin masalah ini di awal planning, tapi longsor yang terjadi kemarin beneran di luar prediksi aku dan tim, jadi harus menambah estimasi, biaya operasional, dan gaji tambahan untuk pekerja di lapangan, but it's okey, aku udah minta tim finance buat atur ulang budgetnya."

"Memang nggak semua rencana itu berjalan sesuai ekspektasi, Mas. Tapi aku ingin kamu selalu ingat kalau rencana Allah itu udah yang paling tepat. Mungkin hambatan ini bisa jadi pembelajaran untuk kamu kedepannya supaya lebih aware lagi."

"Iya sayang, kamu benar, makasih ya udah nanyain Mas, dengerin keluh kesah Mas, ngingetin Mas. Semua perhatian kamu ini bikin hati Mas lebih tenang."

"Alhamdulillah Mas, cuma ini yang bisa aku lakuin as your wife."

RESIGN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang