24. Marry My Crush

1.9K 81 1
                                    


Kepunyaan Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi dan kepada Allahlah dikembalikan segala urusan." (QS. Ali 'Imron [3] : 109)

🤍

Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad.

🌹🌹🌹

Ingat ya, tadarusan dulu 🧕‼️
Yuk ukhti kita semangat untuk fastabiqul khoirot alias berlomba lomba dalam kebaikan, terutama dalam hal ibadah ya.

Btw udah sampai juz berapa nih tadarusnya?🤔😊

🌹🌹🌹

"Iza...," panggil Adnan sebelum gadis itu keluar dari ruang kerjanya.

Dengan hati yang berdebar, Eliza memutar balikkan tubuhnya menghadap Adnan yang masih duduk di kursinya, "Iya Pak?"

"Besok kamu ikut saya ke Surabaya ya?"

"Insyaallah Pak, t-tapi, ada urusan apa ya pak? Bukannya urusan kerjaan di Surabaya udah bapak selesaikan kemarin?" tanya Eliza memberanikan diri.

"Besok kita adakan pertemuan dua keluarga, keluarga kamu sama keluarga saya," jawab Adnan tegas.

Eliza meremat ujung khimarnya, jantungnya berdebar tidak menentu,"D-dalam rangka apa ya, Pak?" tanyanya lagi tanpa berani menatap lurus ke arah Adnan.

"Saya mau melamar kamu secara resmi," jawab Adnan mantap. Wajahnya menunjukkan kesungguhan.

Tapi Eliza tetap meragukan niat atasannya itu,"Pak Adnan bercanda ya?"

Adnan menggelengkan kepalanya, ini merupakan hal yang tidak ia suka dari Eliza namun ia sudah terbiasa menerimanya.

"Apa wajah saya tidak menunjukkan keseriusan?"

"Besok saya mau kamu ikut saya, grandma, dan Kak Nisa pergi ke rumah keluarga besar kamu di Surabaya, oke?" lanjutnya tak mau menerima penolakan.

"Pak Adnan pikir saya mau?"

"Kok gitu? Kamu enggak mau nikah sama saya? Mau lihat saya jomblo sampai aki-aki?!"

"Pak Adnan Alfareza, di luar sana masih banyak perempuan yang jauh lebih baik daripada saya. Jauh lebih sholeha, jauh lebih berpendidikan, jauh lebih taat, jauh lebih pantas untuk bersanding dengan anda, Pak...."

"Saya cuma seorang gadis tak becus yang anda tolong kapan tahun, yang sampai sekarang bersembunyi dibalik kehebatan pahlawan saya yang tak lain adalah anda." Eliza terus mengeluarkan unek-uneknya.

"Kita nggak sekufu, Pak. Akan banyak hal yang berbeda, akan banyak argumen yang bertentangan diantara kita. Pernikahan kita tidak akan berja-"

"Ekhem!"

Keduanya menoleh ke arah suara yang memotong kalimat Eliza. Di sana berdiri Yuanita yang membawa map hijau di tangan kanannya dan flash disk di tangan kirinya.

"Lagi bahas pernikahan? Pantesan saya ucap salam dan ketuk pintu nggak ada yang dengar," ujar Yuanita dengan logat bataknya.

"Eh yu, maaf."

"Ya udah saya ulangi, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam," jawab Eliza dan Adnan bersamaan.

"Ini ada proposal pengajuan dari tim marketing, kami melakukan sedikit inovasi dan kami ingin Pak Adnan pertimbangkan." Yuanita menyuarakan tujuannya menemui Adnan.

RESIGN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang